Menyoal Halal Es Krim Mixue, Si “Malaikat” Pencatat Ruko Kosong

Menyoal Halal Es Krim Mixue,    Si “Malaikat” Pencatat Ruko Kosong

Ritel es krim dan minuman teh kekinian.--

Pertama, 90 persen bahan baku produk mereka adalah produk impor dari China. Dan produksinya pun tidak terpusat di satu kota. Pandemi yang terjadi juga menjadi alasan proses sertifikasi menjadi panjang.

Permisif dengan Kehalalan Produk 

Mengapa proses sertifikasi halal bisa begitu lama? Analis pada Divisi Riset Ekonomi Syariah, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Fayca Rudhatin Swatidyana mengungkapkan, konsumen Indonesia sering kali terlalu positive thingking dan permisif soal kehalalan produk makanan dan minuman.

 "Apalagi kalau es krim, pasti konsumen berpikir, paling cuma dari susu. Di mana haramnya? Kurang lebih begitu. Tapi, begitu diuji dan ternyata haram, pasti akan dihindari," kata Fayca seperti dilansir Republika.co.id, Jumat (6/1/2023).

BACA JUGA:Dibuka,1 Juta Kuota Sertifikasi Halal Gratis 2023 dan Sanksinya Bagi yang Membandel

Selain soal positive thinking yang berlebihan, Fayca mengatakan rendahnya pengetahuan masyarakat umum terhadap suatu produk makanan maupun minuman. Seperti babi, yang jelas diharamkan, nyatanya memiliki produk-produk turunan yang menjadi bahan baku pembuatan makanan dan minuman. Banyak konsumen yang belum tahu soal itu dan membuat perhatian terhadap halal menjadi kurang.

"Contoh lain seperti jus apel, pasti berpikir hanya apel saja. Di mana haramnya? Padahal jika dilihat ada yang menggunakan gelatin untuk menjernihkan jus. Dan, sebagian besar gelatin diproduksi dari tulang babi atau kulit babi. Dan itu banyak yang tidak paham," kata Fayca.

Oleh sebab itu, Fayca menekankan sertifikasi halal terhadap makanan dan minuman, meski yang sudah lumrah dikonsumsi konsumen, amat penting dilakukan. Apalagi untuk produk olahan yang sebagian besar bahan bakunya diimpor dari berbagai negara.

"Industri makanan dan minuman di Indonesia itu banyak yang berupa campuran sejumlah bahan baku lalu, lalu menjadi produk baru. Masalahnya, bahan-bahan ini mayoritas impor dan itu harus diteliti betul kehalalannya," katanya.

Terlepas dari belum adanya sertifikat halal, Mixue kini sudah hadir di mana-mana. Begitu menjamurnya, hingga julukan dan meme untuk gerai Mixue bertebaran di jagad maya. 

“Hati-hati ninggalin rumah saat liburan. Jangan-jangan begitu pulang rumah kita udah jadi gerai Mixue.”

“Ya Tuhan….semoga pada 2023 masalah hidupku ngga sebanyak gerai Mixue.”

Ada-ada saja ya….!(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: