Halal dan Thayyib Itu Wajib, Ini Kata Rasulullah SAW Mengenai Dampak Mengkonsumsi Makanan Haram

Halal dan Thayyib Itu Wajib, Ini Kata Rasulullah SAW Mengenai Dampak Mengkonsumsi Makanan Haram

Samgyupsal atau perut babi ialah makanan yang haram dikonsumsi oleh seorang muslim--

SUMEKS.CO - Islam telah mengatur dengan syari’atnya agar umat islam mengkonsumsi makanan yang halal dan thayyib (baik).

Makanan halal dan baik akan memberikan dampak yang baik pula bagi tubuh dan keimanan seorang muslim.

Islam melarang umatnya untuk memakan makanan haram, pasti ada kebaikan di balik perintah tersebut.

Apabila seorang muslim mengkonsumsi makanan dan minuman yang haram, maka itu akan mendatangkan dampak yang buruk bagi manusia, tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat.

BACA JUGA:Dikira Haram, Ternyata 5 Hal Ini Boleh Dilakukan, Nomor 1 Banyak yang Gagal Paham

Oleh karena itu, umat islam perlu memperhatian makanan yang dikonsumsinya agar terhindar dari nilai haram baik dari zatnya maupun cara mendapatkanya.

Perlu diketahui bahwa terdapat lima dampak yang diakibatkan jika seorang muslim mengkonsumsi sesuatu yang haram.

1. Tidak Diterima Amal Ibadahnya

Orang yang mengkonsumsi makanan haram maka amal ibadahnya tidak diterima oleh Allah SWT.

BACA JUGA:Pilihan Alternatif! Bumbu Lokal Pengganti Alkohol, Dijamin Halal dan Tetap Bikin Sedap Masakan

Semua ibadah yang dilakukan oleh seorang muslim akan percuma, termasuk sedekah yang dikeluarkan dan shalatnya pun hanya tinggal gerakan tanpa ada pahalanya.

Ketika Saad bin Abi Waqqash meminta nasihat Rasulullah SAW supaya doa-doanya dikabulkan, Rasulullah SAW bersabda, "Wahai Saad, perbaikilah makananmu (makan-lah makanan yang halal), niscaya engkau akan menjadi orang yang selalu dikabulkan doanya. Dan, demi jiwaku yang ada di tangan-Nya, sungguh jika ada seseorang yang memasukkan selama 40 hari. Dan, seorang hamba yang dagingnya tumbuh dari hasil menipu dan riba maka neraka lebih layak untuknya." HR. Thabrani.

Muslim yang memakan makanan haram membuat amal ibadahnya tidak akan diterima selama 40 hari.

Padahal, setiap detik manusia senantiasa terdapat perbuatan salah dan lupa dan amal ibadah ialah salah satu cara untuk menghapusnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: