Marak Kasus Kawin Cerai Berkali-kali di Muratara Bikin Prihatin, Poliandri dan Kawin Cerai Ada Sampai 8 Kali

Marak Kasus Kawin Cerai Berkali-kali di Muratara Bikin Prihatin, Poliandri dan Kawin Cerai Ada Sampai 8 Kali

Marak kasus kawin cerai berkali-kali di Muratara bikin prihatin. Kepala Kantor Kemenag Muratara, Drs H Ikhsan Baijuri MSi. foto: dokumen sumeks.co--

BACA JUGA:UU Perlindungan Data Pribadi Sudah Disahkan, Hati-hati Umbar Status Perkawinan Orang Ada Sanksi Pidana

Namun pernikahan yang dilakukan lebih cenderung dilakukan secara siri, atau tidak tercatat dalam adminitrasi negara, karena hanya dilakukan secara keagamaan.

Salah satu narasumber yang enggan disebutkan namanya, mengaku di beragam kisah lagenda dan fakta sejarah yang berkembang di Muratara.

Ada salah satu cerita yang sering cukup fenomenal, seperti cerita ratu suku anak.

Kala itu, namanya Tapak Intan. Yang digambarkan memiliki sosok rupawan tinggal di pedalaman hutan dan melahirkan beragam keturunan kelompok warga yang kini menetap di  Muratara.

BACA JUGA:Cegah Pernikahan Dini di OKI, Tahun Ini Program Bimbingan Perkawinan Jangkau Sekolah se Kabupaten

BACA JUGA:UU Perlindungan Data Pribadi Sudah Disahkan, Hati-hati Umbar Status Perkawinan Orang Ada Sanksi Pidana

"Tapak intan itu banyak lakinyo (Poliandri, red), makonyo banyak keturunanyo di Muratara. Zaman dulu itu idak ado KUA, jadi masuk hutan ketemu cewek belagak langsung kawin, agek masuk lanang lagi, kawin lagi," ujarnya.

Menurutnya, tempo dulu belum ada aturan resmi, baik sebagai bangsa bernegara maupun agama terkait soal pernikahan yang masuk ke tatanan suku lokal di wilayah ini. 

"Jadinyo dak jelas status perkawinan itu seperti apa zaman dulu, beda dengan jaman sekarang," timpalnya. (zul)

       

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: