Awal Tahun Harga Karet Rp9.000/kg, Petani di OKI Masih Keluhkan Terlalu Murah

Awal Tahun Harga Karet Rp9.000/kg, Petani di OKI Masih Keluhkan Terlalu Murah

Hasi karet petani desa Bumi Harjo Kecamatan Lempuing OKI dikumpulkan untuk dijual.-Foto: Niskiah/sumeks.co-

KAYUAGUNG, SUMEKS. CO - Harga komoditi perkebunan khususnya karet diawal tahun 2023 senilai Rp 9.000/Kg untuk Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Meski demikian, petani mengeluhkan harga tersebut masih terlalu murah.

"Sudah beberapa minggu belakangan ini harga jual karet sebesar Rp 9.000/Kg. Kita sebagai petani berharap harganya lebih tinggi," ungkap, Abdulloh Faeq, petani karet asal Desa Bumi Harjo, Kecamatan Lempuing OKI.

Dia menjelaskan, sebenarnya petani karet di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sangat mengeluhkan harga karet yang rendah di pasaran saat ini. Dimana akhir tahun lalu sempat berada dilevel harga Rp 8.800/Kg.

Pernah juga senilai Rp 8.000/Kg. Jadi harga karet sekarang ini dinilai masih rendah. Kepada pemerintah agar bisa menstabilkan harga karet. Apalagi saat ini harga karet terbilang rendah.

BACA JUGA:Jembatan Tol Terpanjang di Indonesia Ada di Sumatera Selatan

"Kita berharap harga karet stabil bisa buat petani nyaman dengan kisaran harga Rp12 ribu hingga Rp13 ribu per kilo nya. Dengan begitu perekonomian petani tetap jalan," ujarnya, kepada SUMEKS.CO, Minggu 8 Januari 2023.

Dikatakan, harga karet Rp9.000/Kg sudah dua kali putaran, untuk umur karet 2 mingguan. Harga itu terbilang rendah.

Diceritakan, sebelumnya harga karet lumayan tinggi lah yakni Rp 9.600/Kg. Sehingga dengan harga sekarang ini sangat merugikan petani karet. Belum lagi produksi  karetnya sudah mulai sedikit.

"Alhamdulilah hasil getah karet sekarang ini masih bagus cuma kita mengeluhkan harganya yang masih rendah. Kalau kendala tidak ada," terangnya.

BACA JUGA:Masih Misteri, Jembatan Ampera Diyakini Sebagai Jembatan Musi 1, Ayo Kita Telusuri Bagaimana Sejarahnya

Sambung dia, sekarang ini sering turun hujan, sehingga untuk penyadapan/deres karet di kebunnya kurang maksimal. Maka  harus menunggu hujan reda atau batang karet kering dulu baru bisa deres.

Dikatakannya, biasanya dirinya bersama petani karet lainnya menderes sejak pagi mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB bila cuaca bagus. Apabila hujan pagi maka deresnya sore hari.

"Apabila musim penghujan untuk hasil karet yang dihasilkan pun sedikit menurun, dimana dalam satu hari bisa capai 10-15 Kg kini hanya 10 Kg saja terkadang kurang dari 10 Kg," pungkasnya.  (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: