Antisipasi Blokir Jalan Terulang, Satpol PP dan Polisi Berjaga di Sekitar SMK Negeri 3 Kayuagung

Antisipasi Blokir Jalan Terulang, Satpol PP dan Polisi Berjaga di Sekitar SMK Negeri 3 Kayuagung

Personel polisi Polres OKI bersama Satpol OKI berjaga di lokasi menuju SMK Negeri 3 Kayuagung, Jumat 6 Januari 2023.-Foto: dok/sumeks.co-

KAYUAGUNG, SUMEKS.CO - Siswa-siswi SMK Negeri 3 Kayuagung Ogan Komering Ilir (OKI) kini telah melaksanakan kegiatan pembelajaran seperti biasa. Akan tetapi, guna mencegah terjadinya perlawanan atau pemblokiran terulang lagi, petugas Satpol PP OKI serta polisi terpaksa berjaga di sekitar lokasi bersengketa.

Khususnya pasca tembok beton yang menutup akses jalan menuju SMK Negeri 3 Kayuagung dibongkar oleh anggota Sat Pol PP menggunakan alat berat beberapa hari lalu. 

Sebelumnya di hari pertama sekolah semester 2 pembelajaran, Senin 2 Januari 2023, siswa-siswi masih belajar daring alias belajar di rumah. 

Ketika itu akses jalan menuju sekolah dipagar beton oleh pihak ahli waris sehingga membuat siswa-siswi, guru bahkan warga sekitar yang bermukim disana tidak bisa melintas atau lewat sama sekali. Baik jalan kaki maupun menggunakan sepeda motor dan mobil. 

BACA JUGA:Sempat Dapat Perlawanan, Pemkab OKI Turunkan Alat Berat Robohkan Tembok Beton di Jalan SMKN 3 Kayuagung

Dikatakan Wakil Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Kayuagung, Nazori S.Ag M.Pd, mulai Selasa hingga hari ini siswa siswi sudah bisa belajar tatap muka kembali dan normal. 

"Iya mulai hari Selasa kemarin sudah belajar tatap muka, hari ini juga nampaknya jalan yang menuju perumahan Jokowi dekat sekolah ini sudah dibuka juga oleh ahli waris," ungkap Nazori kepada SUMEKS.CO, Jumat 6 Januari 2023. 

Pasca tembok beton dibongkar dan siswa belajar tatap muka kembali, petugas Pol PP dan personil polisi berjaga jaga di sekitar lokasi dan sekolah. Dengan begitu siswa, guru dan lainnya tidak khawatir dalam proses kegiatan belajar mengajar. 

Nazori menyampaikan, pihaknya sangat mengharapkan masalah ini segera selesai dengan damai. Dengan alasan berdampak dengan SMK Negeri 3 ini yakni kegiatan belajar mengajar menjadi tidak nyaman untuk menuju sekolah. 

BACA JUGA:Formasi Dokter Gigi PPPK OKI Tidak Ada Pelamar, Tahun Depan Dibuka Lagi

"Tahun 2022 kemarin saja jumlah siswa baru menurun karena bersengketa yakni menerima siswa 90 siswa sedangkan siswa yang lulus ada sebanyak 132 siswa. Bisa saja di tahun 2023 ini kembali berkurang jumlah siswa kalau masih bersengketa seperti ini," jelas dia. 

Nazori menambahkan, selama sengketa ini anak-anak sempat belajar daring cukup lama. Sebenarnya, kasihan dengan para siswa-siswi yang sekolah ini. Apabila  masih bersengketa yakni jelas tidak nyaman dan begitu juga dengan keberlangsungan sekolah ini ke depannya. (*) 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: