BPBD Muratara Ingatkan Warga Waspadai Bencana Banjir dan Angin Kencang

BPBD Muratara Ingatkan Warga Waspadai Bencana Banjir dan Angin Kencang

BPBD Muratara memberikan imbauan untuk mewaspadai bencana banjir dan tanah longsor. Foto : Zulkarnain/sumeks.co--

 

MURATARA, SUMEKS.CO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten MURATARA, mengingatkan warga agar masyarakat lebih waspada terhadap potensi sejumlah bencana.

Pasalnya, La Nina (Anomali Curah hujan lebih tinggi) diprediksi berpotensi terus berlangsung hingga akhir tahun 2022.

Banjir, pohon tumbang, angin kencang, longsor, sambaran petir, korban tenggelam merupakan sejumlah tragedi akibat bencana alam yang sudah tidak asing lagi di wilayah Kabupaten Muratara.

Topografi Kabupaten Muratara, Provinsi Sumsel yang diapit dua aliran sungai besar Sungai Rupit dan Sungai Rawas, serta dikelilingi gugusan Bukit Barisan, menjadikan daerah ini sebagai wilayah rentan terhadap sejumlah bencana.

BACA JUGA:Banjir Rendam Ratusan Rumah Warga di Banyuasin, Diduga Dampak Timbunan Jalan Tol

Kepala BPBD Muratara H Zaenal Arifin, menuturkan Masyarakat diminta siaga terhadap cuaca ekstrem yang bisa terjadi kapan saja. Dia mengungkapkan, di Kabupaten Muratara ada dua bencana alam yang biasa terjadi, yakni banjir dan angin kencang.

Pihaknya sudah melakukan berbagai tindakan kesiapsiagaan sebagai upaya untuk mengurangi risiko bencana. 

"Untuk antisipasi, kami mengimbau para Camat, Kades, Lurah agar menyampaikan kepada masyarakat untuk selalu siaga," katanya.

BPBD Muratara, mengklaim kejadian bencana banjir yang paling banyak menimbulkan dampak terjadi di 2016 lalu, mengakibatkan 20 ribu jiwa lebih warga yang mendiami lima Kecamatan di Kabupaten Muratara terisolir, 12 jembatan gantung alami kerusakan dan putus.

BACA JUGA:Atasi Banjir, Pemkot Palembang Bongkar 235 Bangunan Liar dan Koordinasi dengan BMKG

Lima Kecamatan di Kabupaten Muratara yang alami dampak tergenang banjir parah seperti Kecamatan Karang Jaya, Rupit, Rawas Ulu, Karang Dapo, dan Rawas Ilir. 

"Untuk potensi banjir mungkin masyarakat bisa memprediksi, jika hujan lebat tentunya sungai akan meningkatkan. Tapi kalau longsor dan angin kencang itu sulit untuk dipersilakan," tegasnya.

Pihaknya berharap, tidak ada bencana alam terjadi di Muratara. Namun tentunya harus ada persiapan atau perencanaan untuk antisipasi, menghadapi bencana, hingga ke penanggulangan bencana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: