DBD Mengintai, ini Saran Dinkes Sumsel

DBD Mengintai, ini Saran Dinkes Sumsel

Ilustrasi.--

PALEMBANG, SUMEKS.CO – Dinas Kesehatan Sumsel mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) memasuki musim penghujan yang terjadi saat ini.

Distribusi kasus DBD meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2021 terdapat 1135 kasus yang ditemukan di 17 kabupaten dan kota se Sumsel. Namun, data per 7 Oktober kasus meningkat menjadi 2017 kasus.

Tak hanya itu, dibandingkan tiga tahun terakhir, kasus kematian yang diakibatkan oleh DBD meningkat pesat. Tahun 2019, kasus kematian sebanyak 16 orang. Kemudian 2020 turun menjadi 3 orang. Lalu, pada 2021 ditemukan 4 kasus yang disebabkan DBD. Hingga, pada 2022 naik menjadi 22 orang.

“DBD ini harus diwaspadai mengingat saat ini sudah masuk musim penghujan,” ungkap Dion Atika Framasari, Penanggung Jawab Program DBD Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel saat dihubungi SUMEKS.CO via telepon, Senin 10 September 2022.

BACA JUGA:Enam Obat Herbal ini Bisa Atasi Penyakit DBD

Lanjut Dion, Ada enam daerah yang terdapat kasus kematian disebabkan DBD. Diantaranya, Kabupaten Empat Lawang, Ogan Ilir (OI), Banyuasin, Musi Banyuasin (Muba), Muara Enim, dan Kota Palembang. Sementara, distribusi kasus DBD terbanyak di Kota Palembang yang mencapai 694 kasus.

“Menurut data distribusi kasus terbanyak di Palembang,” jelasnya.

Hingga saat ini sambung Dion, 51 persennya penderita DBD didominasi oleh anak-anak dan remaja mulai usia 5-14 tahun. Untuk itu, Dion mengimbau untuk mewaspadai dan mengantisipasi terhadap penyakit DBD.

"51 persen sampai saat ini diusia didominasi usia 5-14 tahun," bebernya.

Berbagai antisipasi bisa dilakukan untuk mencegah penyakit DBD yakni dengan cara mewaspadai terhadap genangan air. Terlebih air penampungan di musim penghujan. Selain itu, menggalakkan 3M meliputi, menguras dan membersihkan bak mandi, vas bunga, tempat minum binatang peliharaan, atau tatakan dispenser.

BACA JUGA:DBD Meningkat, ini Himbauan Dinkes Palembang

Selanjutnya, menutup rapat tempat penampungan air (TPA). Bagi TPA yang tidak mungkin dikuras atau ditutup, bisa berikan larvasida. Lalu, menyingkirkan atau mendaur ulang barang bekas seperti botol plastik, kaleng bekas, dan lainnya.

"Memasuki musim penghujan ini 3M harus digalakkan dan diaktifkan. Dan jangan lupa untuk memakan makanan bergizi," tandasnya.

Sementara, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Sumsel memprediksi curah hujan di awal hingga pertengahan Oktober meningkat. Terlebih, puncak hujan akan terjadi pada November-Januari mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: