Waspada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bank, Berikut Tips dari Pakar Agar Terhindar

Waspada Modus Penipuan Mengatasnamakan Bank, Berikut Tips dari Pakar Agar Terhindar

Tangkapan layar, salah satu modus penipuan perbankan soal pengumuman perubahan biaya administrasi. Foto : jpnn--

SUMEKS.CO - Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel meringkus tiga tersangka sindikat pembobol rekening bank BRI. Ketiganya merupakan warga Desa Ujung Tanjung, Kecamatan Tulung Selapan, OKI.

Para pelaku diamankan atas laporan salah satu korban bernama Drs Darmawan warga Cimahi, Jawa Barat yang rekening BRI-nya dibobol senilai Rp250 juta. 

Adapun modusnya, pelaku menghubungi korbannya dan mengaku sebagai petugas bank BRI. Pelaku meminta untuk meng-klik situs yang telah dikirimkan.

Managing Director MaxPlus Indonesia Abang Suluh Husodo membagikan tips agar nasabah bank dapat terhindari dari penipuan yang disebarluaskan melalui berbagai macam saluran, seperti layanan pesan singkat, sosial media, hingga e-mail. 

BACA JUGA:Pembobol Bank Asal Tulung Selapan Raup Rp500 Juta, Modal Handphone dan Suara Merdu

Pasalnya, penipuan kerap kali mengatasnamakan perbankan, sehingga diperlukan kewaspadaan. Pegiat keamanan informasi digital itu menyebut yang paling utama untuk menghindari penipuan berkedok perbankan adalah masyarakat harus mengetahui saluran komunikasi resmi bank. 

Dengan begitu, kata Abang Suluh, nasabah dalam memilah kebenaran suatu informasi. 

"Jika ada pihak mengatasnamakan bank, dan anda ragu jangan lanjutkan. Segera konfirmasi ke bank langsung melalui hotline atau kantor cabang. Karena bank semua infonya merata. Semua kantor cabang atau hotline (call center) pasti tahu (terkait program bagi nasabah),” ujar pemimpin sebuah perusahaan yang bergerak di bidang keamanan teknologi informasi itu, di Jakarta belum lama ini. 

Kemudian, lanjut Abang Suluh, jangan mudah panik ketika pelaku mencoba menyampaikan informasi seolah hal tersebut bersifat urgent, seperti mengatakan kartu ATM terblokir atau menawarkan promo yang menggiurkan. 

BACA JUGA:Polda Sumsel Tangkap Sindikat Pembobol Rekening Bank Asal Tulung Selapan

Upaya tersebut biasanya dilanjutkan pelaku dengan menanyakan informasi perbankan nasabah, seperti nomor rekening, nomor kartu, username & password internet banking, Personal Identification Number (PIN), One Time Password (OTP), dan sebagainya. 

Abang Suluh menegaskan nasabah harus selalu ingat bahwa bank tidak akan menanyakan data yang bersifat rahasia tersebut.

“Bila mendapatkan informasi melalui saluran yang tidak resmi, tidak panik jadi kunci utama. Jangan ungkapkan data perbankan karena itu sifatnya rahasia dan verifikasi ke saluran komunikasi resmi bank tersebut,” ungkapnya. 

Sikap tenang dan tidak panik, maka nasabah tidak akan mudah dikontrol secara psikologis oleh pelaku. Pasalnya, pelaku kerap memanfaatkan psikologis nasabah yang panik untuk mengakses informasi perbankan nasabah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: