Begini Pola Komunikasi Interpersonal antara Mudir dan Ustaz di ponpes Darul Hadits Palembang

Kamis 26-12-2024,17:12 WIB
Editor : Rakhmat MH

Ketika mudir memberikan instruksi atau menjelaskan kebijakan, nada suaranya terdengar otoritatif dan mantap, mencerminkan kepercayaan diri dan kejelasan yang memudahkan penerimaan pesan oleh ustaz.

Sebaliknya, saat ustaz berbicara kepada mudir, mereka menggunakan nada yang lebih rendah dan sopan, menunjukkan rasa hormat dan penerimaan terhadap otoritas mudir. 

Namun, dalam situasi yang lebih santai atau personal, nada suara mudir berubah menjadi lebih lembut dan ramah, menciptakan suasana yang lebih akrab dan nyaman.

Ustaz pun menyesuaikan nada mereka dalam situasi ini, mengikuti perubahan suasana dengan nada yang lebih santai dan ramah, yang mendukung komunikasi yang lebih informal dan mendekatkan hubungan antara keduanya. 

Dari hasil observasi tersebut dapat dinyatakan bahwa:

1) Nada Otoritatif: Mudir menggunakan nada suara yang otoritatif dan mantap untuk menekankan instruksi dan kebijakan. Ini menciptakan kesan kepercayaan diri dan kejelasan dalam komunikasi.

2) Nada Hormat: Ustaz menggunakan nada yang lebih rendah dan sopan ketika berbicara kepada mudir, menunjukkan rasa hormat dan penerimaan terhadap instruksi.

3) Variasi Nada: Dalam situasi yang lebih santai atau personal, nada suara mudir menjadi lebih lembut dan ramah, menciptakan suasana yang lebih akrab. Ustaz menyesuaikan nada mereka untuk mencocokkan suasana ini.

d. Konteks Komunikasi

Dengan memahami konteks komunikasi, komunikator dapat menyesuaikan pesan mereka untuk lebih efektif mencapai tujuan komunikasi dan memastikan bahwa pesan diterima dan dipahami dengan benar oleh penerima (Sitio dkk., 2022). 

Selama observasi di lingkungan institusi pendidikan ini pada tanggal 18 Mei 2024, terlihat bahwa komunikasi antara mudir dan ustaz berbeda-beda tergantung pada konteksnya.

Dalam rapat dan pertemuan resmi, komunikasi berlangsung dalam format yang sangat struktural di mana mudir mendominasi pembicaraan, memberikan arahan dan keputusan, sementara ustaz mendengarkan dengan seksama dan memberikan respons yang diperlukan.

Ketika kegiatan pengajaran berlangsung, mudir memberikan penjelasan mendalam tentang materi pelajaran, dan ustaz berpartisipasi dengan mengajukan pertanyaan atau meminta klarifikasi dengan cara yang sopan. 

Dalam interaksi sehari-hari, seperti di ruang makan atau di luar waktu belajar formal, komunikasi menjadi lebih santai, tetapi hierarki tetap dijaga, dengan ustaz menunjukkan penghormatan yang konsisten terhadap mudir.

 Observasi ini menunjukkan bahwa meskipun gaya komunikasi dapat bervariasi sesuai dengan situasi, penghormatan terhadap struktur hierarkis selalu terjaga. 

Dari hasil observasi tersebut dapat dinyatakan bahwa:

Kategori :