BACA JUGA:Mengapa LD PBNU Mendorong Pemerintah Melarang Penyebaran Paham Wahabi di Indonesia
BACA JUGA:Rekomendasi LD PBNU Soal Larangan Penyebaran Wahabi Mulai Direspon Warganet
Penelitian ini sering kali melibatkan wawancara mendalam dan analisis terhadap narasi individu untuk mengidentifikasi tema, makna, dan pola-pola yang muncul dalam interaksi interpersonal mereka (Handoko dkk., 2021).
Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana orang merasakan, mempersepsikan, dan memaknai komunikasi dalam hubungan satu sama lain.
Penelitian komunikasi interpersonal dengan pendekatan kualitatif melibatkan beberapa tahapan utama. Pertama, penentuan fokus penelitian untuk mengidentifikasi topik atau isu yang relevan.
Kemudian, desain penelitian dikembangkan dengan memilih metode pengumpulan data dan merumuskan pertanyaan penelitian.
Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, atau analisis teks (Ardiansyah dkk., 2023).
Data dianalisis untuk mengidentifikasi pola-pola dan tema-tema yang muncul, kemudian diinterpretasikan dengan memperhatikan konteks dan teori yang relevan. Temuan penelitian dibahas dan implikasinya disusun dalam laporan penelitian yang komprehensif.
Dalam penelitian komunikasi interpersonal, data dapat berasal dari berbagai sumber. Sumber data dapat berupa data primer maupun data sekunder (Subagiya, 2023).
Berikut rinciannya:
1.Data primer, yaitu data yang diperoleh peneliti dari sumber pertamanya. Data diperoleh melalui observasi dan wawancara yang bersifat langsung sehingga akurasinya lebih tinggi. Sumber data yang menyajikan tampilan berupa data, meliputi fasilitas gedung, kondisi lokasi, kegiatan belajar mengajar, kinerja, aktifitas dan sebagainya yang ada di Pondok Pesantren Darul Hadits Palembang.
2.Data sekunder, yaitu data yang biasanya disusun dalam bentuk dokumen-dokumen. Dalam penelitian ini berupa benda-benda tertulis seperti buku-buku arsip, catatan-catatan, dokumen yang ada Pondok Pesantren Darul Hadits Palembang.
Untuk menganalisa data yang telah diperoleh melalui observasi, interview, dan dokumentasi, maka peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dengan pertimbangan bahwa penelitian ini berusaha menggambarkan dan mempresentasikan data secara sistematis, ringkas dan sederhana tentang komunikasi interpersonal mudir pesantren dengan ustaz di Pondok Pesantren Darul Hadits Palembang sehingga mudah dipahami.
Mendeskripsikan data kualitatif adalah dengan cara menyusun dan mengelompokan data yang ada sehingga memberikan gambaran nyata terhadap responden (Fadilla & Wulandari, 2023).
Dengan demikian, komunikasi interpersonal yang terjalin antara mudir dan ustaz di Pondok Pesantren Darul Hadits Palembang dapat digambarkan sebagai sistematis, terstruktur, dan memberikan dampak positif pada operasional dan suasana lingkungan pesantren.
C. PEMBAHASAN