Di Jambi juga sudah ada Community Center Komunitas Adat Tertinggal (KAT) yang dilengkapi Mandi, Cuci, Kakus (MCK), Perputakaan, dan Tempat Belajar terpadu yang dibangun di permukiman Suku Anak Dalam (SAD) yang sudah diresmikan Menteri Sosial Maret 2022.
Tujuannya adar anak-anak SAD bisa menetap dan fokus belajar dengan fasilitas yang ada, secara perlahan-lahan SAD dapat menempati tempat yang layak dan tidak bersifat nomaden.
Uniknya yang menjadi guru pengajar anak-anak SAD tersebut merupakan bagian dari anak SAD itu sendiri. Community Center menjadi solusi untuk SAD untuk menjadi lebih baik.
Suku Anak Dalam Sudah Sangat Membaur
Postingan foto diatas diambil dari akun instagram @barbara.zie.
Selebgram cantik ini mengungkap sosok Tumenggung Tarib, orang suku anak dalam (SAD) asli yang hidupnya di pelosok hutan yang saat ini sudah sangat membaur dengan masyarat.
Hasil penelusuran sumeks.co di media sosialnya. SAD saat ini tak tampak perbedaan dengan warga pada umumnya.
Meski postingan ini cukup lama, namun barbara.zie menunjukkan bahwa SAD yang (dulunya) tidak mengenal dunia luar lainnya selain hutan belantara sudah sangat maju.
BACA JUGA:Bagikan Seragam dan Tas, PT MBJ Resmikan Sekolah Filial Suku Anak Dalam Sungai Badak
BACA JUGA:PT MBJ Dorong Suku Anak Dalam Melek Huruf Lewat Saung belajar di Bayung Lencir MUBA
“Suku anak dalam atau Orang Rimba sejarahnya adalah kaum budak pada masa lampau,” tulisnya.
Karena pengertian tersebut yang turun-temurun Orang Rimba/Suku anak dalam menjadi takut untuk bertemu orang baru.