Selain Skandal Korupsi PMI Isu Perselingkuhan Gegerkan Publik, Fitri-Dedi Diambang Perceraian

Selain Skandal Korupsi PMI Isu Perselingkuhan Gegerkan Publik, Fitri-Dedi Diambang Perceraian --
PALEMBANG, SUMEKS.CO - Pepatah "sudah jatuh tertimpa tangga" sepertinya tepat menggambarkan nasib pasangan suami istri yang kini duduk di kursi pesakitan Pengadilan Tipikor Palembang, yakni mantan Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda dan suaminya, Dedi Siprianto.
Belum selesai menghadapi jeratan hukum kasus dugaan korupsi di tubuh Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Palembang, rumah tangga keduanya pun di ujung tanduk.
Isu perselingkuhan yang menyeret nama Dedi mencuat usai sidang perdana di Pengadilan Negeri (PN) Palembang, membuat publik kian tercengang.
Ahmad Taufan Sudirjo, penasihat hukum Fitrianti Agustinda, mengungkapkan fakta mengejutkan di hadapan awak media.
BACA JUGA:Agus Budiman Diduga Kecipratan Ratusan Juta Rupiah dari Kasus Korupsi PMI Palembang
BACA JUGA:Bayar Sekolah Anak hingga Beli Skincare jadi Modus Korupsi PMI Palembang
Menurutnya, kliennya saat ini resmi menggugat cerai Dedi Siprianto. Bahkan, Fitri juga telah melaporkan suaminya itu ke Polda Sumsel terkait dugaan perselingkuhan yang disebut-sebut telah berlangsung berulang kali.
"Bahkan saat ibu Fitrianti menjalani masa penahanan di Lapas dalam perkara korupsi PMI, dugaan perselingkuhan itu masih saja terjadi. Ini mungkin akhir dari kesabaran klien kami. Beliau meminta agar perkara ini diproses secara hukum," ujar Taufan diwawancarai usai sidang Selasa 30 September 2025.
Bayar Sekolah Anak hingga Krim Wajah, Seret Fitrianti-Dedi dalam Skandal Korupsi PMI Palembang Miliaran Rupiah--
- Eksepsi dan Bantahan
Selain isu rumah tangga, Taufan juga menyinggung soal eksepsi yang akan disampaikan pada persidangan pekan depan.
Pihaknya menilai banyak poin dakwaan yang tidak tepat diarahkan kepada Fitri.
"Sebagai Ketua PMI Kota Palembang, ibu Fitri banyak menjalankan peran sebagai Wakil Wali Kota. Kebijakan operasional PMI dilakukan oleh para pengurus, termasuk saudara Dedi. Bahkan, seharusnya Bendahara PMI juga masuk ke dalam perkara ini, karena justru Bendahara lah yang intens berkoordinasi dengan pengurus, termasuk Pak Dedi," tegas Taufan.
Pihaknya juga membantah klaim kerugian negara yang disebut mencapai Rp4 miliar lebih. Fitri, kata dia, kerap mengeluarkan dana pribadi untuk menutupi pengeluaran mendadak atas nama PMI.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: