PT Bukit Asam Tanam 10.000 Bibit Mangrove di Pasir Sakti Lampung Timur untuk Pulihkan Ekosistem Pesisir
PT Bukit Asam Tbk bersama KTH Mutiara Hijau I melakukan penanaman 10.000 bibit mangrove di Pasir Sakti, Lampung Timur.--
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa tingkat keberhasilan pertumbuhan mangrove saat ini sudah mencapai 85%. Angka tersebut menjadi indikasi positif sekaligus bukti nyata bahwa program yang dijalankan bersama PTBA berjalan efektif dan berkelanjutan.
Penanaman 10.000 bibit mangrove di Pasir Sakti bukanlah yang pertama. Pada tahun 2024, PTBA juga telah menanam jumlah bibit yang sama di kawasan tersebut. Dengan aksi terbaru ini, total bibit yang menghijaukan Pasir Sakti mencapai 20.000 pohon mangrove.
Program ini sejatinya merupakan replikasi dari kesuksesan yang telah lebih dulu dilaksanakan di Desa Sidodadi, desa binaan PTBA Pelabuhan Tarahan.
BACA JUGA:Realme Note 70 Resmi Rebrand Narzo 80 Lite 4G: Ponsel Entry Level Layar IPS 6,67 Inci
BACA JUGA:PTBA Luncurkan Bukit Asam Mangrove Nexus Initiative, Gerakan Lingkungan Holistik di Pesisir Selatan
Di sana, sejak 2022 hingga 2024, sebanyak 40.000 bibit mangrove berhasil ditanam dan kini mulai menunjukkan hasil yang signifikan dalam memperbaiki kualitas ekosistem pesisir.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, mulai dari perwakilan KTH Mutiara Hijau I, PTBA Pelabuhan Tarahan, hingga partisipasi mahasiswa dari berbagai universitas ternama, seperti Universitas Lampung, Universitas Teknokrat Indonesia, dan Politeknik Negeri Malang.
Partisipasi berbagai elemen masyarakat ini sejalan dengan program BA-MAXI (Bukit Asam Masyarakat Ekonomi Hijau), inisiatif PTBA untuk meningkatkan kesadaran serta keterlibatan masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Melalui BA-MAXI, perusahaan ingin membangun ekosistem kolaborasi yang mampu menciptakan dampak berkelanjutan.
BACA JUGA:Transformasi Tanjung Enim Jadi Kota Wisata: PTBA Hadirkan Botanical Garden dan Klawas Waterpark
Melalui penanaman mangrove, diharapkan kawasan pesisir Lampung Timur semakin terlindungi dari abrasi dan bencana alam. Selain itu, keberadaan hutan mangrove juga dapat mendukung perekonomian masyarakat setempat, misalnya melalui ekowisata dan perikanan berkelanjutan.
Dengan konsistensi dan kolaborasi yang kuat, PTBA menegaskan bahwa menjaga kelestarian lingkungan bukanlah pilihan, melainkan sebuah keharusan demi keberlangsungan hidup generasi mendatang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: