Terungkap! Ternyata Ini Penyebab Tol Sigli - Banda Aceh Seksi 1 Belum Bisa Dinikmati Warga

Terungkap! Ternyata Ini Penyebab Tol Sigli - Banda Aceh Seksi 1 Belum Bisa Dinikmati Warga

Masyarakat Dilarang Masuk! Hutama Karya Beberkan Alasan Tol Sigli – Banda Aceh Seksi 1 Belum Dibuka--

SUMEKS.CO - PT Hutama Karya selaku pengelola Jalan Tol Sigli – Banda Aceh menginformasikan bahwa saat ini tol yang sudah beroperasi di Provinsi Aceh baru mencakup Seksi 2 hingga Seksi 6 (Seulimeum – Baitussalam). 

Sementara itu, Seksi 1 Padang Tiji - Seulimeum masih belum dapat dibuka untuk umum karena terkendala pembebasan lahan di beberapa titik penting.

Lahan Belum Bebas Jadi Kendala Utama. Di sepanjang trase Seksi 1, masih terdapat beberapa lahan jalan pendekat menuju bangunan perlintasan masyarakat yang belum sepenuhnya bebas. 

Beberapa titik yang masih terkendala antara lain akses menuju Overpass KM 6+350, Overpass KM 13+400, serta Box Underpass KM 10+500.

Selama bangunan tersebut belum selesai secara utuh, Hutama Karya menegaskan jalan tol tidak bisa dioperasikan untuk umum karena faktor keamanan dan keselamatan.

BACA JUGA:Tiga Ruas Tol Dibuka: Sigli - Banda Aceh 1,5 Jam, Binjai Brandan 30 Menit, dan Palembang-Betung Bebas Macet

BACA JUGA:Penerapan Program Potongan Tarif di JTTS Selama Libur Nasional 2025 Gerakkan Perekonomian

Hutama Karya Perketat Pengamanan di Seksi 1. Kepala Regional Sumatera Bagian Utara Hutama Karya, Totok Masyadi, menegaskan bahwa meskipun Seksi 1 belum beroperasi, pihaknya tetap melakukan langkah-langkah pengamanan ketat.

“Hutama Karya telah melakukan penutupan akses di beberapa titik masuk, pemasangan rambu larangan, serta concrete barrier demi mencegah masyarakat masuk ke area tol. Hal ini semata-mata dilakukan untuk menjaga keselamatan bersama,” jelas Totok.

Totok juga menegaskan, aktivitas konstruksi di jalur tol yang belum selesai masih sangat padat. Karena itu, masyarakat dilarang memaksa masuk ke area tersebut demi keselamatan diri sendiri maupun pekerja di lapangan.

Hutama Karya mengingatkan bahwa jalan tol yang belum selesai penuh dengan aktivitas pekerjaan dan belum aman untuk dilalui. Jika masyarakat memaksakan diri untuk masuk, potensi kecelakaan bisa sangat tinggi.

“Kami mengimbau masyarakat sekitar untuk tidak memaksa masuk ke area yang belum beroperasi. Selain membahayakan keselamatan, pelanggaran ini juga dapat dikenakan tindakan tegas sesuai aturan yang berlaku,” kata Totok.

Hutama Karya menilai kerjasama masyarakat sangat penting untuk mendukung penyelesaian proyek strategis nasional ini. Dukungan penuh dari warga sekitar diharapkan mampu mempercepat penyelesaian lahan yang tersisa.

Totok juga menegaskan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah maupun pusat untuk mempercepat penyelesaian pembebasan lahan di Seksi 1.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait