Jelajah Sungsang: Kampung Nelayan Penghasil Udang, Mangrove Lestari, dan Misteri Ikan Tirusan Bernilai Ratusan

Jelajah Sungsang: Kampung Nelayan Penghasil Udang, Mangrove Lestari, dan Misteri Ikan Tirusan Bernilai Ratusan Juta.-Foto: Fadli/sumeks.co -
BANYUASIN, SUMEKS.CO - Desa Sungsang IV, yang terletak di Kabupaten BANYUASIN, Sumatera Selatan, dikenal luas sebagai salah satu sentra penghasil udang dan ikan terbesar yang memasok kebutuhan warga Palembang sejak masa Kesultanan Palembang Darussalam.
Selain menjadi dapur laut yang tak pernah sepi aktivitas nelayan, Sungsang juga menyimpan kekayaan alam berupa hutan mangrove dan keanekaragaman hayati yang unik, menjadikannya desa nelayan yang sekaligus menjadi destinasi wisata alam berkelas dunia.
Kepala Desa Sungsang IV, Romi Chandra, mengungkapkan bahwa masyarakat di daerah ini terdiri dari berbagai etnis, mulai dari Palembang, Jawa, hingga Bugis.
Keanekaragaman budaya ini berpadu dengan kekayaan ekosistem estuari, menjadikan Sungsang sebagai lumbung udang dan ikan yang bernilai ekonomi tinggi.
BACA JUGA:Dua Tokoh Nasional Kunjungi Kampung Nelayan Betuah
"Banyaknya hasil tangkapan udang karena kawasan Sungsang adalah ekosistem estuari, tempat pertemuan air asin dan payau, yang sangat ideal bagi kehidupan biota laut,” ujar Kades di sela kegiatan Media Field Trip FJM bersama SKK Migas-KKKS Sumsel, Selasa 19 Agustus 2025.
Jenis udang yang ditangkap nelayan pun beragam. Udang ketak, udang pink, dan udang burung (Penaeus merguiensis) merupakan komoditas ekspor dengan harga tinggi di pasar internasional.
Sementara itu, udang pepe (Metapenaeus ensis) banyak dijumpai di pasar tradisional dan menjadi bahan utama pempek serta kerupuk udang khas Palembang.
Ada juga udang rebon (Acetes japonicus), yang menjadi bahan baku terasi.
BACA JUGA:Kampung Nelayan Sungsang Banyuasin Bakal Ditata
BACA JUGA:80 Wartawan Ikuti Field Trip FJM 2025 di Sungsang, Perkuat Sinergi Hulu Migas dan Media
Tak heran, produk olahan hasil laut ini mampu mendatangkan penghasilan hingga Rp100 juta ketika musim wisatawan berkunjung untuk menyaksikan burung migran di Taman Nasional Sembilang.
Selain hasil laut, Desa Sungsang IV yang memiliki luas sekitar 176.907 hektare juga dianugerahi hutan mangrove yang sangat luas.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: