Hari Gajah Internasional: Persembahan Hutama Karya untuk Perjalanan Cinta Gajah di Sekitar Tol Trans Sumatra

Underpass perlintasan gajah terdapat di Jalan Tol Trans Sumatra. --
Monitoring intensif selama lima tahun menunjukkan migrasi rutin antar kantong dengan pola yang dapat diprediksi. Sistem pembersihan terowongan dari genangan air hujan dilakukan secara berkala, dan pemasangan kamera trap di setiap underpass memberikan data akurat tentang perilaku dan frekuensi penggunaan oleh gajah.
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau bersama Rimba Satwa Foundation (RSF) mengonfirmasi bahwa pergerakan ini merupakan perilaku alami yang penting untuk menjaga keragaman genetik populasi.
"Gajah seperti Codet yang berusia 70 tahun dan Getar yang berusia 35 tahun adalah contoh nyata bagaimana satwa ini bergantung pada koridor aman untuk keberlangsungan hidup mereka," kata Genman S. Hasibuan, Kepala BBKSDA Riau.
Sistem SMART Patrol memungkinkan monitoring real-time pertumbuhan vegetasi pakan dan pergerakan gajah menggunakan teknologi satelit dan artificial intelligence. Setiap gajah yang dipasangi GPS collar dapat dipantau lokasinya setiap 30 menit, memungkinkan tim lapangan melakukan mitigasi dini jika gajah mendekati area permukiman.
Sejak dilakukan implementasi program monitoring gajah, tingkat kecelakaan akibat konflik dengan satwa liar turun hingga nol persen. Sistem early warning yang terintegrasi memungkinkan Hutama Karya memberikan informasi real-time kepada pengguna Jalan Tol Permai melalui VMS (Variable Message Sign) dan aplikasi mobile.
"Keberhasilan program ini terukur melalui data lapangan yang komprehensif: tidak ada lagi insiden gajah menyeberang jalan tol secara berbahaya sejak optimalisasi underpass tahun 2023," terang Adjib.
BACA JUGA:Dukung Surakarta Kota Layak Anak, Hutama Karya-KAKAK Jadi Motor Perlindungan
BACA JUGA:Hutama Karya Perkuat Pengendalian Lingkungan pada Proyek Gedung Kanker Terpadu RSUP DR Kandou Manado
Populasi gajah di kantong Balai Raja dan Giam Siak Kecil terpantau stabil dengan indikasi reproduksi yang sehat. Tercatat tiga kelahiran anak gajah dalam dua tahun terakhir, menandakan kesuksesan program konservasi.
Pengembangan program konservasi akan diperluas dengan pembangunan nursery permanen untuk pembibitan tanaman pakan, pusat edukasi konservasi gajah, dan kemitraan riset dengan pemerhari gajah. Hutama Karya juga berencana menerapkan konsep serupa di proyek jalan tol lainnya yang melintasi habitat satwa dilindungi, termasuk Tol Sigli-Banda Aceh.
"Hari Gajah Internasional jadi pengingat bahwa kita bisa membangun infrastruktur maju tanpa melupakan tanggung jawab menjaga alam. Gajah Sumatra adalah bagian penting dari ekosistem yang harus kita rawat bersama," tutup Adjib.
Memasuki tahun keenam operasional, Tol Permai membuktikan bahwa infrastruktur modern dapat bersinergi dengan konservasi alam dan kesejahteraan sosial.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: