Tulung Selapan Ilir Jadi Lokasi Utama Fasilitasi Teknis Program Bangga Kencana untuk Keluarga Berkualitas

Irma Suryani, anggota DPR RI, memberikan pemaparan terkait program Bangga Kencana yang bertujuan mewujudkan Indonesia Emas melalui keluarga yang sehat dan cerdas.--
SUMEKS.CO - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (BKKBN) bersama anggota DPR RI, Irma Suryani, melaksanakan kegiatan Fasilitasi Teknis Program Bangga Kencana yang bertemakan “Keluarga Berkualitas untuk Indonesia Emas.”
Acara ini berlangsung di Gedung Serbaguna Desa Tulung Selapan Ilir, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) pada Jumat, 11 Juli 2025.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk mempercepat pembangunan sumber daya manusia yang unggul guna mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Sebagai tuan rumah, Syaryadi H Sepatut, anggota DPRD Kabupaten OKI, menyambut baik kegiatan ini dan mengajak seluruh masyarakat Desa Tulung Selapan Ilir untuk aktif berpartisipasi dalam acara tersebut.
BACA JUGA:SEVA Hadir di Daihatsu Kumpul Sahabat Palembang, Untung Rp 1,5 juta dengan Pengajuan Hanya 30 Menit
BACA JUGA:iQOO Neo 10 Ditenagai Chipset Snapdragon 8s Gen 4, Pertama di Indonesia
Dalam sambutannya, Syaryadi mengungkapkan rasa terima kasih kepada BKKBN dan Irma Suryani yang telah menyampaikan informasi penting terkait upaya peningkatan kualitas hidup keluarga di desa tersebut.
“Sebagai tuan rumah, kami mengucapkan selamat datang kepada Ibu Irma Suryani dan BKKBN. Apa yang telah disampaikan dapat menjadi motivasi bagi masyarakat Tulung Selapan Ilir untuk terus meningkatkan kualitas hidup dan keluarga,” ujar Syaryadi.
Masyarakat Desa Tulung Selapan Ilir bersama BKKBN berkomitmen untuk menanggulangi stunting melalui program taman asuh dan peningkatan kualitas keluarga.--
Salah satu fokus utama dalam kegiatan ini adalah mengatasi masalah stunting yang masih menjadi tantangan besar di daerah tersebut. Ketua Tim Kerja Data dan Dukungan (Dalduk) BKKBN Provinsi Sumatera Selatan, Yuniarti, menjelaskan bahwa stunting adalah salah satu hambatan utama dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia di OKI.
Beberapa faktor yang menyebabkan stunting antara lain usia pernikahan yang rendah, pola asuh yang tidak tepat, konsumsi makanan yang tidak bergizi pada masa kehamilan dan menyusui, serta kurangnya asupan makanan tambahan untuk balita.
BACA JUGA:Sejarah Baru dalam Hubungan Indonesia-Rusia: Penyerahan Aleksandr Zverev Sebagai Ekstradisi Pertama
BACA JUGA:Memimpin Adalah Penderitaan: Pelajaran Berharga dari Kisah Agus Salim
Yuniarti menyatakan bahwa BKKBN bersama pemerintah daerah dan mitra kerja telah menggalakkan gerakan orang tua asuh peduli stunting untuk menanggulangi masalah tersebut.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: