Dekadensi Moral dan Kesehatan Mental di Era Masyarakat 5.0

Dekadensi Moral dan Kesehatan Mental di Era Masyarakat 5.0

Dekadensi Moral dan Kesehatan Mental di Era Masyarakat 5.0 --

BACA JUGA:Seminar Series Chapter 1 Universitas Bina Darma, Menyiapkan Mahasiswa Hadapi Era Digital Investasi

BACA JUGA:Era Digital, ini Pesan Dahlan Iskan

Oleh karena itu, membatasi waktu penggunaan perangkat, seperti menetapkan jadwal khusus untuk aktivitas digital dan waktu bebas layar, dapat membantu mencegah dampak negatif tersebut. Orang tua dan pendidik memiliki peran penting dalam mengajarkan anak-anak untuk menggunakan teknologi secara bijaksana dan mengutamakan kegiatan yang memperkuat hubungan sosial dan fisik.

Lebih jauh, isolasi sosial yang terjadi akibat penggunaan teknologi secara berlebihan telah mengurangi “genuine” nya kualitas interaksi manusia secara langsung.

Ironisnya, meskipun teknologi dirancang untuk mendekatkan manusia, banyak individu justru merasa semakin terasing.

Data menunjukkan peningkatan signifikan pada kasus depresi, kecemasan, dan bahkan bunuh diri di kalangan pengguna aktif teknologi semakin hari semakin meningkat.

Selain peran orang tua dan pendekatan yang holistik, pendidikan karakter berbasis digital juga menjadi kunci utama dalam membangun masyarakat yang bermoral di era ini.

Kurikulum pendidikan harus dirancang untuk mencakup hal-hal intervensi seperti literasi digital, etika penggunaan teknologi, dan penguatan nilai-nilai kemanusiaan. 

Selain itu, kesadaran akan pentingnya kesehatan mental perlu ditingkatkan melalui kampanye publik dan penyediaan layanan kesehatan mental yang mudah diakses oleh kalangan manapun.

Pemerintah, akademisi  institusi pendidikan, industri dan masyarakat perlu bekerja sama untuk menciptakan ekosistem yang mendukung kesejahteraan mental, termasuk dengan mempromosikan budaya "detoksifikasi digital" dan aktivitas offline yang bermakna.

Dekadensi moral dan krisis kesehatan mental merupakan tantangan nyata di era Masyarakat 5.0.

Meski teknologi menawarkan kemudahan dan peluang besar, nilai-nilai moral dan kesehatan mental tidak boleh diabaikan.

Perlu ada upaya kolektif untuk menjaga keseimbangan antara perkembangan teknologi dan penguatan karakter manusia, sehingga visi harmonis Masyarakat 5.0 benar-benar dapat terwujud.

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: