Kebijakan Tarif Impor Brutal Jadi Sorotan Tajam Dunia, Selain 'Hands Off' Wacana Pemakzulan Trump Menggema

Kebijakan Tarif Impor Brutal Jadi Sorotan Tajam Dunia, Wacana Pemakzulan Trump Menggema--
SUMEKS.CO - Wacana pemakzulan kembali menghantui mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, kali ini bukan karena skandal atau pelanggaran hukum, melainkan akibat kebijakan tarif impor kontroversial yang baru-baru ini menggemparkan publik.
Kebijakan tersebut langsung menuai reaksi keras dari sejumlah pihak, termasuk para pemimpin Demokrat, kalangan konservatif, serta pelaku industri besar negara-negara maju dunia
Trump, yang belum lama ini terpilih dalam Pilpres 2024, mengumumkan kebijakan pemberlakukan tarif tinggi terhadap hampir semua barang impor.
Kebijakan ini, menurut Trump, bertujuan melindungi industri dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada produk asing.
BACA JUGA:Gaung 'Hands Off' Menggema, Warga Amerika hingga Eroap Gelar Aksi Tolak Tarif Impor Trump
BACA JUGA:Berikut Deretan Emiten Terdampak Tarif Impor 'Brutal' Trump, Industri di Indonesia Makin Terancam
Namun, langkah ini justru memicu kekhawatiran besar di kalangan ekonom, politisi, dan pelaku pasar.
Dilansir dari berbagai sumber Selasa 8 April 2025, senator Chuck Schumer, pemimpin mayoritas Senat dari Partai Demokrat, menjadi salah satu tokoh yang paling vokal menentang kebijakan tersebut.
Gaung 'Hands Off' Menggema, Warga Amerika Hingga Eroap Gelar Aksi Tolak Tarif Impor Trump--
Dalam pernyataannya, Schumer memperingatkan bahwa tarif Trump dapat "menghancurkan perekonomian New York City" hingga dapat memicu resesi nasional.
Bahkan Schumer juga menyebut kebijakan tarif impor Trump, merupakan aksi sembrono yang mengorbankan warga biasa demi kepentingan politik.
Tak hanya Demokrat, kritik juga datang dari kubu konservatif. Beberapa tokoh sayap kanan dan pemilik usaha besar menyuarakan keprihatinan atas potensi melonjaknya harga konsumen serta ancaman terhadap lapangan kerja.
Diantaranya datang dari Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX, dalam sebuah unggahan media sosial menyebut kebijakan tarif Trump sebagai jalan cepat menuju stagnasi ekonomi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: