Perang Dagang Memanas, Trump Hukum China dengan Tarif Impor 145 Persen, Beijing Balas Sindiran Pedas

Perang Dagang Memanas, Trump Hukum China dengan Tarif Impor 145 Persen, Beijing Balas Sindiran Pedas

Perang Dagang Memanas: Trump Hukum China dengan Tarif Impor 145%, Beijing Balas Sindiran Pedas--

SUMEKS.CO - Perang dagang antara Amerika Serikat dan China kembali memasuki babak baru yang semakin panas. Presiden AS Donald Trump secara resmi menaikkan tarif impor terhadap produk-produk asal China hingga mencapai total 145 persen pada awal April 2025. 

Langkah ekstrem ini disebut sebagai bagian dari kebijakan "tarif maksimum" yang telah dicanangkan sejak Februari lalu, dengan alasan menanggulangi krisis fentanil dan imigrasi ilegal yang disebut-sebut berasal dari rantai suplai luar negeri, termasuk China.

Keputusan ini langsung mengguncang pasar global dan memicu reaksi keras dari pemerintah China. 

Tak tinggal diam, Beijing dengan cepat merespons dengan menaikkan tarif terhadap produk-produk dari AS dari 84 persen menjadi 125 persen.

BACA JUGA:Kebijakan Tarif Impor Brutal Jadi Sorotan Tajam Dunia, Selain 'Hands Off' Wacana Pemakzulan Trump Menggema

BACA JUGA:Gaung 'Hands Off' Menggema, Warga Amerika hingga Eroap Gelar Aksi Tolak Tarif Impor Trump

Tak hanya itu, dihimpun dari berbagai sumber informasi Sabtu 12 April 2025 China juga memberlakukan berbagai pembatasan non-tarif, termasuk mengurangi kuota impor film Hollywood dan memperketat pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan teknologi asal Amerika Serikat.

Juru bicara Kementerian Perdagangan China bahkan menyebut kebijakan Trump sebagai "lelucon" yang sudah kehilangan makna ekonomi.


Kebijakan Tarif Impor Brutal Jadi Sorotan Tajam Dunia, Wacana Pemakzulan Trump Menggema--

"Kami tidak akan terus bermain dalam permainan tarif ini. Langkah terakhir kami adalah final, dan kami tidak akan membalas lebih lanjut," ujar juru bicara tersebut dikutip dari berbagai sumber.

Saling balas tarif ini kembali menghidupkan kekhawatiran akan dampak domino terhadap perdagangan global. 

Para ekonom memperingatkan bahwa ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia itu, dapat menyebabkan gangguan rantai pasokan internasional dan memicu inflasi di banyak negara berkembang.

Indonesia, sebagai salah satu negara yang bergantung pada stabilitas ekspor-impor global, turut merasa terancam oleh gejolak ini.

BACA JUGA:Berikut Deretan Emiten Terdampak Tarif Impor 'Brutal' Trump, Industri di Indonesia Makin Terancam

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: