Boikot Produk Amerika Menggema Pasca Kenaikan Tarif Brutal Impor Amerika, Bakal Berhasilkah?

Boikot Produk Amerika Menggema Pasca Kenaikan Tarif Brutal Impor Amerika, Bakal Berhasilkah?

Boikot Produk Amerika Menggema Pasca Kenaikan Tarif Brutal Impor Amerika, Bakal Berhasilkah?--

SUMEKS.CO - Seruan boikot produk Amerika menggema di dunia maya, setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberlakukan tarif bea impor sebesar 32% terhadap produk asal Indonesia. 

Kritikan keras datang dari berbagai kalangan, termasuk konten kreator Rosadi Jamani yang menyoroti dampak kebijakan tersebut.

Berikut sorotan tajam dari konten kreator dengan nama akun @bangros20, yang diunggah Jumat 4 April 2025.

Dalam tulisan kritikannya, ia menyoroti adanya gejolak dari netizen terhadap kebijakan sadis Trump mengenai tarif bea impor sebesar 32 persen terhadap Indonesia.

BACA JUGA:Perang Dagang Donald Trump Bisa Bikin Efek Domino, Rieke: ‘Mohon Respon Cepat Menteri Perdagangan’

BACA JUGA:Ekspor RI Terancam Ambyar Efek Kenaikan Tarif Impor Brutal Trump, Siap-Siap Nasi Goreng Jadi Barang Mewah

Sehingga, menurutnya ribuan komentar bertebaran diberbagai jejaring media sosial dengan menyerukan satu suara, "Boikot semua produk Amerika!".

Namun, apakah benar kita mampu menjalani kehidupan tanpa ketergantungan pada Negeri Paman Sam? Simak penjelasan berikut ini yang dilansir dari berbagai sumber.


Presiden AS Donald Trump naikkan tarif impor secara brutal hingga memicu protes keras berbagai negara--

- Ketergantungan di Meja Makan

Mari mulai dari menu harian kita. Indonesia mengimpor sekitar 1,9 juta ton kedelai setiap tahun dari Amerika Serikat. 

Tanpa pasokan ini, tempe goreng di warung kaki lima akan menghilang, tahu isi di kotak nasi hajatan lenyap, dan kecap manis yang menemani mie ayam pun terancam punah. 

Produksi dalam negeri hanya mampu memenuhi 25-30% kebutuhan nasional, sisanya datang dari AS. 

Jika benar-benar ingin boikot, bersiaplah untuk mengucapkan selamat tinggal pada lauk pauk favorit.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: