Perang Dagang Trump Mengguncang Dunia Pasca Tetapkan Tarif Impor Brutal: Indonesia Terpukul, Tapi Ada Peluang

Perang Dagang Trump Mengguncang Dunia Pasca Tetapkan Tarif Impor Brutal: Indonesia Terpukul, Tapi Ada Peluang

Perang Dagang Trump Mengguncang Dunia Pasca Tetapkan Tarif Impor Brutal: Indonesia Terpukul, Tapi Ada Peluang Tersembunyi--

BACA JUGA:Beredar Video Bernada Ancaman Thomas Matthew Crooks Penembak Donald Trump, Muntahkan 8 Peluru Senpi AR-15

Ketegangan dagang juga memicu volatilitas di pasar keuangan, mendorong investor menarik dananya dari pasar negara berkembang. 

Rupiah pun ikut terseret, sempat melemah tajam terhadap dolar AS pada puncak konflik dagang 2019.


Presiden AS Donald Trump naikkan tarif impor secara brutal hingga memicu protes keras berbagai negara--

Tekanan terhadap nilai tukar ini membuat harga barang impor naik dan meningkatkan beban utang luar negeri Indonesia.

Namun di balik semua itu, Indonesia juga mendapat angin segar berupa relokasi industri. Banyak perusahaan global yang sebelumnya berbasis di Tiongkok mulai mencari lokasi produksi baru untuk menghindari tarif tinggi AS. 

Vietnam menjadi favorit utama, tetapi Indonesia juga mulai kebagian kue, terutama di sektor elektronik dan otomotif.

Pemerintah Indonesia pun merespons cepat. Berbagai kebijakan untuk menarik investasi asing diluncurkan, seperti penyederhanaan perizinan melalui Online Single Submission (OSS), pemangkasan pajak, hingga pembangunan infrastruktur di kawasan industri.

Ekonom memandang, meski jangka pendeknya menimbulkan guncangan, dalam jangka panjang perang dagang ini bisa menjadi momentum bagi Indonesia untuk memperkuat daya saing industrinya. 

"Kalau kita bisa memperbaiki iklim investasi dan meningkatkan kualitas SDM, relokasi industri bisa menjadi pendorong pertumbuhan baru," ujar seorang analis dari lembaga riset ekonomi.

Perang tarif ala Trump memang brutal, tapi Indonesia tak bisa hanya menjadi korban. Dengan langkah strategis, negeri ini bisa mengubah krisis global menjadi pijakan baru menuju kemajuan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: