Wajib Tahu! Inilah Perkebunan PT Mitra Ogan: Sejarah, Perizinan, dan Kontribusinya bagi Daerah di Sumsel

Komposisi petani terdiri dari 50% penduduk yang didatangkan dari Jawa-Bali dan 50% masyarakat lokal dari desa sekitar proyek seperti: 

Kartamulia, Kepayang, Kedondong, Belimbing, Durian, Lubuk Rukam, Bindu, Mendala, Peninjauan, Lunggaian, dan Tanjung Manggus.

BACA JUGA:Pemprov Sumsel Tentukan Harga Sawit

BACA JUGA:Gubernur Sumsel Berencana Keluarkan SK Penetapan Harga Sawit

Selain itu, perusahaan juga mengelola kebun inti kelapa sawit seluas 7.124,95 Ha sesuai HGU yang telah Clean and Clear di Kabupaten OKU dan Muara Enim. 

Perusahaan juga memiliki dua unit Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Kabupaten OKU dengan kapasitas 90 ton/jam yang telah memiliki Izin Usaha Perkebunan (IUP) sesuai dengan KPTS Gubernur Sumsel No: 220/PTSP-BP3MD/VI/2014.

PT Perkebunan Mitra Ogan juga memperoleh izin prinsip dari Gubernur Sumatera Selatan untuk lahan seluas 15.000 Ha di Kabupaten OKU dan Kabupaten Muara Enim berdasarkan izin prinsip Nomor: 593/0003312/I tanggal 15 Juli 1996. Pada tahun 1997–1999, perusahaan membangun kebun kemitraan dengan pola KKPA seluas 8.200 Ha.

Kontribusi terhadap Masyarakat dan Perekonomian

Kehadiran PT Perkebunan Mitra Ogan memberikan dampak positif bagi daerah dan masyarakat sekitar, di antaranya:

- Pembukaan Lapangan Kerja

Hingga tahun 2015, PT Perkebunan Mitra Ogan memiliki 1.712 karyawan, dengan 60% di antaranya berasal dari masyarakat lokal atau warga setempat. 

Ini membuka peluang bagi penduduk sekitar untuk mendapatkan pekerjaan sesuai keterampilan dan minat nya.

- Pengurangan Tingkat Pengangguran

Dengan adanya lapangan kerja, angka pengangguran di daerah tersebut berkurang secara signifikan, memberikan manfaat finansial bagi masyarakat.

BACA JUGA:Harga Sawit Meroket Rp 3.000 Per Kilogram

Sumber: