Faktor Cuaca dan Lingkungan Picu Terjangkit DBD, 4 Warga Sumsel Meninggal Dalam Waktu Sebulan

Faktor Cuaca dan Lingkungan Picu Terjangkit DBD, 4 Warga Sumsel Meninggal Dalam Waktu Sebulan

Faktor Cuaca dan Lingkungan Picu Terjangkit DBD 4 Warga Sumsel Meninggal Dalam Waktu Sebulan.-Foto: dokumen/sumeks.co -

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Dalam kurun waktu sebulan atau periode Bulan Januari 2025, sedikitnya 4 orang warga di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) meninggal dunia akibat terjangkit virus Demam Berdarah Dengue (DBD), Minggu 9 Februari 2025. 

Hal demikian tentu harus diwaspadai sejumlah masyarakat, dimana faktor cuaca serta lingkungan dapat memicu nyamuk Aedes aegypti berkembang biak.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sumsel, Ira Primadesa menuturkan bahwa pihaknya mencatat sebanyak 4 orang meninggal dunia akibat DBD sepanjang Januari 2025. 

Korban terbanyak berasal dari Banyuasin dengan dua kasus kematian, sementara Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan dan Ogan Ilir masing-masing mencatat satu korban meninggal.  

BACA JUGA:Kasus DBD di Sumatera Selatan Meningkat Sepanjang Tahun 2024, 37 Orang Meninggal Dunia

BACA JUGA:Pasca Lebaran Idulfitri 2024, Kasus DBD Kota Palembang Meningkat Pesat, Ini Penyebabnya

"4 orang korban ini menjadi peringatan serius bagi kita semua. Tentu kondisi ini sangat mengkhawatirkan. Sehingga, pencegahan harus dimulai dari lingkungan terdekat, dengan menjaga kebersihan dan menghilangkan potensi tempat berkembang biaknya nyamuk," ungkap Ira.

Dinas Kesehatan Sumsel mengimbau masyarakat untuk lebih waspada, terutama di musim pancaroba ini.

Dimana, kasus DBD di Sumsel menunjukkan lonjakan signifikan pada Januari 2025, dengan total 309 kasus tercatat. 

Tiga daerah mendominasi sebagai penyumbang terbanyak, yakni Palembang, Banyuasin, dan Musi Banyuasin (Muba).  

BACA JUGA:Kondisi Terkini Adik Raffi Ahmad, Usai Dilarikan ke Rumah Sakit Akibat Penyakit DBD

BACA JUGA:DBD Palembang Meningkat, Ratu Dewa Kerahkan Camat Jemput Bola Gencarkan Fogging

"Palembang mencatat kasus tertinggi dengan 50 penderita, disusul Banyuasin 45 kasus, dan Muba 40 kasus," jelasnya.

Dijelaskan, tiga daerah ini juga menjadi penyumbang utama kasus DBD sepanjang tahun 2024. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: