Pemodal Uang Palsu (Upal) UIN Alauddin? Saudagar Ternama Ini Diperiksa Polisi Maraton
Pemodal Uang Palsu (Upal) UIN Alauddin? Saudagar Ternama Ini Diperiksa Polisi Maraton --
Awalnya, aksi mereka bersifat coba-coba dan dilakukan dalam skala kecil. Namun, sejak 2022, sindikat ini kembali beroperasi dengan cara yang lebih sistematis dan profesional.
"Mereka memulai kembali operasinya pada 2022 dengan membeli mesin cetak dari Surabaya pada Oktober 2022. Dari sana, mereka memproduksi uang palsu secara besar-besaran," jelas Yudhiawan.
Mesin cetak dan bahan baku seperti tinta dan kertas dipesan langsung dari Tiongkok.
Produksi dilakukan di dua lokasi utama, yaitu rumah salah satu pelaku di Makassar dan di area Kampus UIN Alauddin, Kabupaten Gowa.
Pada Juni 2024, sindikat ini bahkan menggunakan grup WhatsApp untuk menawarkan uang palsu kepada masyarakat.
Operasi Polisi dan Penghentian Sementara
Produksi uang palsu ini sempat dihentikan sementara pada November 2024 setelah para pelaku mengetahui bahwa polisi tengah menyelidiki kasus ini.
Namun, sebelum itu, mereka telah berhasil mendistribusikan uang palsu senilai ratusan juta rupiah. Salah satu transaksi terbesar tercatat pada November 2024 dengan nominal mencapai Rp 250 juta.
"Pada Minggu, 22 November 2024, mereka menyerahkan uang palsu senilai Rp 150 juta. Ada juga transaksi lainnya senilai Rp 250 juta dan Rp 200 juta. Setelah itu, aktivitas dihentikan karena mereka tahu polisi sedang menyelidiki kasus ini," ungkap Kapolda.
BACA JUGA:Mahasiswa di UIN Alauddin Makassar Terlibat Bentrok
BACA JUGA:Pembuat Upal di Palembang yang Ditangkap Polda Sumsel Mengaku Belajar dari YouTube
Dampak dan Langkah Selanjutnya
Kasus ini menjadi sorotan karena melibatkan kampus ternama dan berbagai profesi, termasuk tokoh masyarakat seperti Annar Salahuddin Sampetoding.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: