Begini Pola Komunikasi Interpersonal antara Mudir dan Ustaz di ponpes Darul Hadits Palembang

Begini Pola Komunikasi Interpersonal antara Mudir dan Ustaz di ponpes Darul Hadits Palembang

Oleh: Vicky Chandra. Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang--

Kombinasi dari gaya komunikasi ini, di mana Mudir berperan sebagai figur otoritatif dan ustaz sebagai pengikut yang patuh, menciptakan suasana yang harmonis dan terstruktur. Hal ini, menurut Mudir, sangat mendukung proses pendidikan dan pengajaran di pesantren, karena memastikan bahwa visi dan misi pendidikan dapat dijalankan dengan konsisten dan efisien.

Menurut Ustaz Abdullah Sri dalam wawancara pada tanggal 18 Mei 2024, komunikasi interpersonal antara Mudir dan para ustaz di Pondok Pesantren Darul Hadits Palembang memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan pendidikan di pesantren tersebut.

Ustaz Abdullah menggambarkan Mudir sebagai sosok yang memainkan peran sentral dengan otoritas yang dominan, seringkali memberikan arahan yang jelas dan tegas dalam setiap situasi. 

Dalam interaksi sehari-hari, Mudir menggunakan gaya komunikasi yang formal dengan bahasa tubuh yang menunjukkan kewibawaan dan nada bicara yang mantap.

Sebagai tanggapan, para ustaz, termasuk Ustaz Abdullah sendiri, selalu menunjukkan kepatuhan dan penghormatan yang tinggi terhadap Mudir. 

Mereka menghargai setiap instruksi dan nasihat yang diberikan, memahami peran penting Mudir dalam menjaga disiplin dan arah pendidikan pesantren. 

Hasil dari pola komunikasi ini adalah terbentuknya lingkungan yang kondusif untuk proses pendidikan dan pengajaran.

Keharmonisan dalam hubungan interpersonal antara Mudir dan ustaz mendorong para santri untuk mengikuti teladan yang baik dan menciptakan atmosfer belajar yang penuh rasa hormat dan disiplin.

Di Pondok Pesantren Darul Hadits Palembang, pola komunikasi interpersonal antara Mudir dan Ustaz memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan pendidikan.

Observasi pada tanggal 18 Mei 2024 menunjukkan bahwa Mudir memainkan peran sentral dengan otoritas yang dominan, memimpin dengan tegas dan berwibawa. 

Dalam interaksinya, Ustaz selalu menunjukkan kepatuhan dan penghormatan, mencerminkan hierarki yang jelas dalam struktur pesantren.

Gaya komunikasi yang diterapkan, termasuk bahasa tubuh dan nada suara, memperkuat hubungan saling menghargai ini. 

Kombinasi dari kepemimpinan kuat Mudir dan sikap hormat Ustaz menciptakan lingkungan yang kondusif untuk proses pendidikan dan pengajaran, di mana disiplin dan rasa hormat menjadi landasan utama, sehingga mendukung tercapainya tujuan-tujuan pendidikan pesantren dengan lebih efektif.

Dampak dari cara Mudir dan Ustaz berkomunikasi satu sama lain, termasuk gaya komunikasi, bahasa tubuh, dan tone yang digunakan dalam berbagai konteks berdasarkan hasil wawancara dan observasi dapat dinyatakan bahwa:

a. Mudir memainkan peran sentral dengan otoritas yang dominan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: