Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Optimalkan Area Brandgang untuk Program Kemandirian Warga Binaan

Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Optimalkan Area Brandgang untuk Program Kemandirian Warga Binaan

Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Optimalkan Area Brandgang untuk Program Kemandirian Warga Binaan.--

Program ini bertujuan memberikan bekal keterampilan bagi warga binaan agar lebih siap saat kembali ke masyarakat nantinya.

Dengan mengikuti kegiatan ini, warga binaan tidak hanya mendapatkan pengetahuan praktis tentang budidaya tanaman, tetapi juga belajar tentang manajemen usaha kecil di bidang pertanian.

BACA JUGA:Inovasi Kemandirian di Lapas Muara Beliti, Warga Binaan Ciptakan Tempe Berkualitas dan Siap Bersaing di Pasar

BACA JUGA:Perkuat Sinergi Pengawasan, Lapas Muara Beliti Hadiri Rapat TIMPORA 2024 untuk Keamanan Wilayah Lubuklinggau

Hasil dari program budidaya kangkung ini memiliki beberapa manfaat. Pertama, hasil panen akan dijual kepada pihak ketiga sebagai salah satu sumber pendapatan bagi warga binaan yang aktif dalam program.

Kedua, sebagian hasil panen digunakan untuk memenuhi kebutuhan bahan makanan di lingkungan Lapas, membantu menjaga ketahanan pangan internal.

Ketiga, pendapatan dari penjualan hasil panen juga akan masuk sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), yang menjadi pemasukan tambahan bagi negara.

“Kegiatan ini adalah bagian dari langkah konkret untuk memberikan nilai positif bagi warga binaan. Selain dapat memberikan pendapatan tambahan bagi mereka, ini juga menjadi wujud kontribusi nyata dalam mendukung ketahanan pangan nasional yang sedang digalakkan pemerintah,” jelas Ronald.

BACA JUGA:Tingkatkan Kompetensi, Kasubag TU Lapas Muara Beliti Ikuti Diklat Pengadaan Barang dan Jasa

BACA JUGA:Sapu Bersih Narkoba dan Handphone Ilegal, Lapas Muara Beliti Lakukan Razia Massal

Program kemandirian perkebunan ini menjadi salah satu inovasi yang sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan warga binaan yang produktif dan mandiri.

Pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM telah menetapkan kebijakan untuk memperluas program serupa di berbagai Lapas di seluruh Indonesia.

Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif tidak hanya bagi warga binaan, tetapi juga bagi perekonomian nasional melalui kontribusi di sektor pertanian.

Keberhasilan program ini juga mencerminkan sinergi antara pihak Lapas, pemerintah, dan masyarakat. Melalui program pembinaan seperti ini, stigma negatif terhadap warga binaan dapat dikurangi. Mereka tidak lagi dipandang sebagai beban, melainkan sebagai individu yang mampu berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

BACA JUGA:Bersama Bangun Keimanan, Petugas dan Warga Binaan Lapas Muara Beliti Gotong Royong Renovasi Mushola

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: