Ini Hari Pahlawan 2024, Heningkan Cipta dan Kibarkan Bendera Sang Saka Merah Putih
Tugu Pahlawan di Surabaya, tugu untuk mengenang jasa pahlawan dalam mempertahnakan kemerdekaan.--
Tepat pada 10 November 1945 pagi, Inggris melancarkan serangan besar-besaran ke kota Surabaya dengan kekuatan penuh, menggunakan tank, pesawat tempur, dan kapal perang.
Namun, perlawanan sengit dari arek-arek Surabaya yang dipimpin oleh Bung Tomo dan didukung oleh berbagai elemen masyarakat.
Termasuk santri-santri dari pesantren yang dipimpin oleh ulama seperti KH. Hasyim Asy'ari dan KH. Wahab Hasbullah, membuat pasukan Sekutu kewalahan.
Meskipun dengan persenjataan yang terbatas, para pejuang Indonesia tidak gentar.
Mereka bertempur habis-habisan selama tiga minggu penuh.
Surabaya berubah menjadi medan pertempuran yang ganas, dan korban jiwa berjatuhan di kedua belah pihak.
Diperkirakan sekitar 20.000 rakyat Surabaya gugur, sementara pasukan Inggris kehilangan sekitar 1.600 tentaranya yang tewas, hilang, dan terluka.
Penghargaan dan Penetapan Hari Pahlawan
Pertempuran Surabaya menjadi simbol perlawanan heroik rakyat Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan.
Sebagai bentuk penghargaan atas keberanian dan pengorbanan tersebut, pada tahun 1959, pemerintah Indonesia menetapkan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan.
Penetapan ini didasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno.
Hari Pahlawan diperingati bukan hanya untuk mengenang para pahlawan yang telah gugur, tetapi juga untuk menanamkan semangat perjuangan dan rasa cinta tanah air pada generasi penerus bangsa.
Kota Surabaya, yang menjadi saksi bisu pertempuran berdarah tersebut, kemudian dikenal sebagai "Kota Pahlawan".
Makna Hari Pahlawan Bagi Generasi Masa Kini
Peringatan Hari Pahlawan tidak sekadar mengenang masa lalu, tetapi juga menjadi momen refleksi untuk menjaga semangat juang dan integritas sebagai bangsa yang merdeka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: