Modus Motor Rusak, Komplotan Curi Honda ADV di Muara Enim Berhasil Ditangkap
TERSANGKA : Dua pelaku pencuri motor Sudo Nadara (20) warga Desa Sungai Medang, Kecamatan Cambai, Kota Prabumulih dan Vicky Ramansyah Fitra (21) warga Pagaralam dibekuk.--
MUARA ENIM, SUMEKS.CO - Pencurian sepeda motor semakin hari semakin canggih dengan berbagai modus operandi yang dilakukan oleh komplotan pencuri.
Salah satu modus yang cukup sering digunakan adalah berpura-pura motor milik pelaku rusak, sehingga komplotan ini berhasil mengelabui pemilik motor dan membawa lari motor korban.
Kejadian ini menambah panjang daftar kejahatan yang meresahkan masyarakat, khususnya para pemilik sepeda motor.
Seperti yang terjadi di Kabupaten Muara Enim, tepatnya pada Selasa, 22 Oktober 2024. Dua pelaku yang diketahui bernama Sudo Nadara (20), warga Desa Sungai Medang, Kecamatan Cambai, Kota Prabumulih, dan Vicky Ramansyah Fitra (21), warga Pagaralam, berhasil melancarkan aksinya dengan modus berpura-pura bahwa motor mereka rusak.
Dengan cara ini, mereka berhasil membawa lari sepeda motor milik korban, Ramdanil Ali Akbar (17), warga Desa Simpang Tais, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Muara Enim.
Motor yang berhasil dicuri oleh kedua pelaku adalah Honda ADV warna hitam merah dengan nomor polisi BG 4194 PAB. Kejadian tersebut terjadi di halte depan Masjid Darussalam, Desa Tebat Agung, Kecamatan Rambang Niru, Kabupaten Muara Enim, sekitar pukul 19.00 WIB.
Menurut Kapolres Muara Enim, AKBP Jhoni Eka Putra, melalui Kasi Humas AKP RTM Situmorang, peristiwa pencurian tersebut bermula ketika korban bersama dua temannya tengah berkendara dengan sepeda motor Honda ADV berboncengan tiga orang.
Saat melintas di Desa Talang Bulang, mereka bertemu dengan dua pelaku yang tidak dikenal. Kedua pelaku yang mengendarai sepeda motor Honda Beat hitam menghentikan korban dan berpura-pura meminta bantuan dengan alasan motor mereka rusak.
BACA JUGA:Kampanye Dialogis di Muara Enim, MataHati: Fokus Lakukan Pembangunan dan Sejahterakan Masyarakat
Pelaku meminta korban untuk mendorong motor mereka dengan cara “di-step” (mendorong motor dengan kaki) menuju arah PT TEL. Sesampainya di bawah jembatan layang PT TEL, korban dan satu orang temannya, Yudha, diminta menunggu sementara satu teman korban lainnya, Baim, diminta mengantar pelaku ke Desa Tebat Agung.
Namun, sesampainya di lokasi kejadian, motor korban mendadak mati karena kunci keyless tidak ada. Pelaku lantas meminta Baim untuk mencari ojek guna mengambil kunci keyless yang tertinggal di teman korban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: