Gembira Beragama Jadi Cara FKPT Sumsel Menggerakkan Pemuda di Kabupaten Ogan Ilir Bangga Bernegara

Gembira Beragama  Jadi Cara FKPT Sumsel Menggerakkan Pemuda di Kabupaten Ogan Ilir Bangga Bernegara

Gembira Beragama Jadi Cara FKPT Sumsel Menggerakkan Muda Bangga Bernegara dan Beragama di Kabupaten Ogan Ilir.-foto:doksumeksco-

Tetapi juga mendorong tokoh-tokoh agama untuk menjadi ujung tombak dalam menyebarkan pemahaman tentang moderasi beragama di Kabupaten Ogan Ilir. 

BACA JUGA:Ketua FKPT Sumsel Ingin Mahasiswa Jadi Garda Terdepan Agen Perdamaian

BACA JUGA:Ayah Bejat di OKU Rudapaksa Anak Kandung, Didorong ke Semak-Semak Saat Antar ke Sekolah

‘’Alhamdulillah di Ogan Ilir, penduduknya sudah paham apa itu radikalisme dan terorisme. Karena sesungguhnya agama itu mengajarkan ketulusan,’’ kata Sekda Kabupaten Ogan Ilir saat membuka Gembira Beragama,

Mungkin ada beberapa oknum saja yang mengatasnamakan agama untuk melakukan tindak criminal. 

Untuk, semua lapisan masyarakat harus bersatu padu mengatasi persoalan ini. ‘’Mari semua tokoh agama, pemuda untuk memusnahkan paham radikalisme dan terorisme ini,’’ ajak Sekda Ogan Ilir.

Sedangkan narasumber  Ketua Bidang Agama FKPT Sumatera Selatan Drs. H. Muhammad Yamin, M.Si mengatakan jika FKPT merupakan satuan tugas dari BNPT Ri. 

BACA JUGA:Aksi Vandalisme Sepanjang Jalan Angkatan 45 Palembang, Warganet Sebut Penerapan Sanksi Efek Jera

BACA JUGA:KAI Divre III Palembang Operasikan Lagi 43 Unit Kereta Api, Akomodir Kebutuhan Penumpang

Jumlah penduduk Sumatera Selatan dengan total 8550849 tentu memiliki perbedaan suku, agama, bahasa, pribadi, pola piker maka tidak menutup kemungkinan bahwa suatu hari nanti akan menimbulkan konflik. 

‘’Dalam kondisi yang tampak damai pun kemungkinan masih terdapat potensi konflik atau yang sifatnya masih tersebunyi (latent conflict.) 

Seperti terlihat pada wag, fb yang samar-sama dapat menimbulkan ancaman terhadap keharmonisan dan kedamaian di sumatera selatan.

Menurut M Yamin, konflik tidak bisa dihindari oleh manusia dan hal tersebut merupakan yang alami ‘’Salah satu pendekatan yang dapat dilkukan jika konflik masih berada pada tahap latent yaitu dengan pendekatan pencegahan konflik (conflict prevention).’’

BACA JUGA:Puting Beliung Hantam Muara Enim: Puluhan Rumah Rusak, Pohon Tumbang, dan PLN Padam Total Selama 9 Jam

BACA JUGA:Presiden Prabowo Lantik Nusron Wahid Gantikan AHY sebagai Menteri ATR/BPN di Istana Negara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: