Lafbor Polda Sumsel Selidiki Penyebab Terbakarnya Gudang Logistik KPU Lubuklinggau
Labfor Polda Sumsel dan Satreskrim Polres Lubuklinggau menyelidiki penyebab terbakarnya gudang logistik KPU Lubuklinggau dengan melakukan olah TKP.-Foto: dokumen/sumeks.co-
LUBUKLINGGAU, SUMEKS.CO – Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sumsel dan Satreskrim Polres Lubuklinggau menyelidiki penyebab terbakarnya gudang logistik KPU Lubuklinggau dengan melakukan olah TKP.
Api menghanguskan gudang Logistik milik KPU Lubuklinggau yang berada di Jalan Garuda Hitam, Kelurahan Tanjung Indah, Lubuklinggau Barat I, pada Sabtu 19 Oktober 2024 lalu.
Terlebih kebakaran ini memicu kekhawatiran terkait dokumen logistik Pemilu Pilpres dan Pileg 2024 yang tersimpan di lokasi.
Kapolres Lubuklinggau, AKBP Bobby Kusuma Wardhana, melalui Kasat Reskrim AKP Hendrawan, menjelaskan tim Labfor Polda Sumsel dan Satreskrim turun ke lokasi kebakaran pada Minggu 20 Oktober 2024 sore, sekitar pukul 15.30 WIB.
BACA JUGA:3 Ruko Gudang Logistik KPU Kota Lubuklinggau Hangus Terbakar, Logistik Pilkada Serentak Aman?
BACA JUGA:KPU Sumsel Belum Dapat Jatah Logistik Pilkada 2024, Masih Tunggu Pengiriman Pusat?
Proses olah TKP dipimpin oleh Kompol Reza Candrajaya dari Labforensik Polda Sumsel, dan berlangsung selama 2 jam.
"Kami mengamankan beberapa barang bukti, termasuk dua bungkus abu arang, sisa instalasi listrik, dan satu buah harddisk CCTV. Barang bukti ini akan diperiksa lebih lanjut di Laboratorium Forensik Polda Sumsel untuk menentukan penyebab kebakaran," kata AKP Hendrawan.
Dia mengakui, minimnya saksi mata membuat penyelidikan awal cukup sulit, namun pihak kepolisian terus berupaya menggali informasi lebih lanjut.
Zulkifli (39), salah seorang karyawan PT SBBI, melaporkan kebakaran sekitar pukul 15.30 WIB.
BACA JUGA:Pj Walikota Prabumulih Lepas Keberangkatan Logistik Pemilu 2024
Kobaran api menghanguskan lantai dua bangunan yang juga menjadi gudang logistik Pemilu.
"Proses identifikasi kerusakan dan potensi dampaknya terhadap logistik Pemilu masih dilakukan. Kami belum bisa memastikan apakah ada dokumen penting yang rusak dalam insiden ini," ungkap Hendrawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: