Langkah Proaktif Lapas Narkotika Muara Beliti, Skrining Massal TBC dan HIV-AIDS untuk 1000 WBP

Langkah Proaktif Lapas Narkotika Muara Beliti, Skrining Massal TBC dan HIV-AIDS untuk 1000 WBP

Tim medis melakukan skrining kesehatan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti dalam upaya deteksi dini TBC dan HIV-AIDS, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas.--

MUARA BELITI, SUMEKS.CO - Dalam upaya meningkatkan kesehatan dan mencegah penyebaran penyakit menular di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan, Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti kembali menggelar kegiatan penting untuk Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Pada tanggal 2-3 September 2024, lembaga ini bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas menyelenggarakan penyuluhan dan skrining penyakit Tuberkulosis (TBC) serta HIV-AIDS. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini bertempat di Aula Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala Seksi Pembinaan Narapidana dan Anak Didik (Binadik), Taufik, yang mewakili Kepala Lapas, Ronald Heru Praptama.

Dalam sambutannya, Taufik menekankan pentingnya kegiatan penyuluhan dan skrining ini sebagai bagian dari upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular yang sangat rentan terjadi di lingkungan lapas yang tertutup.

BACA JUGA:Sekretaris Daerah Banyuasin Serahkan SK Pelaksana Tugas Kepala Dinas Dukcapil dan Satpol PP

BACA JUGA:Permasalahan Lahan di Desa Sungai Sodong dan Pagar Dewa OKI Dimediasi Polres dan Pemkab

"Dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat, kita bisa mencegah penyebaran penyakit TBC dan HIV-AIDS di dalam lapas serta melindungi para WBP dan staf," ungkap Taufik dalam sambutannya.

Skrining yang dilaksanakan selama dua hari ini melibatkan tim medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas, Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), Puskesmas setempat, serta tim kesehatan internal Lapas Narkotika Muara Beliti. Mereka bersama-sama bertugas melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap WBP, yang jumlahnya mencapai lebih dari 1.000 orang.

Pemeriksaan kesehatan ini difokuskan pada deteksi dini terhadap penyakit menular seperti TBC dan HIV-AIDS, serta Infeksi Menular Seksual (IMS).

Melalui kegiatan ini, diharapkan WBP yang terinfeksi bisa segera mendapatkan penanganan medis yang tepat, sekaligus mencegah penyebaran lebih lanjut kepada WBP lainnya. Langkah ini sangat penting mengingat lingkungan lapas yang tertutup dan padat dapat meningkatkan risiko penyebaran penyakit menular.

BACA JUGA:KAI Divre III Terapkan Solar Panel di Gedung Kantor dan Stasiun, Langkah Nyata Kurangi Emisi Karbon

BACA JUGA:Android 16 Siap Meluncur Lebih Cepat? Google Rela Ubah Jadwal Rilis Terbaru

Skrining penyakit menular seperti IMS dan HIV-AIDS di lapas memiliki peran yang krusial dalam menjaga kesehatan komunitas tertutup ini.

Deteksi dini memungkinkan pengobatan yang cepat dan tepat bagi para WBP yang terinfeksi. Semakin cepat penyakit ini ditemukan, semakin cepat pula langkah-langkah pencegahan dapat diambil untuk menghindari penyebarannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: