Pilot Susi Air Dibebaskan, Kombes Pol Bayu Suseno: Kerja Tim dan Pendekatan Soft Approach"

Pilot Susi Air Dibebaskan, Kombes Pol Bayu Suseno: Kerja Tim dan Pendekatan Soft Approach

Pilot Susi Air Dibebaskan setelah setahun lebih di sandera KKB --

Pilot Susi Air Dibebaskan, Kombes Pol Bayu Suseno: "Kerja Tim dan Pendekatan Soft Approach"

Sumeks.co- Setelah lebih dari setahun menjadi sandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua, Kapten Philips Mark Mehrtens, seorang pilot asal Selandia Baru yang bekerja untuk maskapai Susi Air, akhirnya berhasil dibebaskan dengan selamat.

Pembebasan ini menjadi salah satu pencapaian penting dalam penanganan konflik bersenjata di wilayah Papua, khususnya di Kabupaten Nduga, yang dikenal sebagai daerah rawan konflik.

Live wawancara dengan Metro TV, Kasatgas Humas Damai Cartenz Kombes Pol Bayu Suseno mengungkapkan kebahagiaannya atas keberhasilan ini.

BACA JUGA:Tragis, Pilot Selandia Baru Ini Dieksekusi KKB, Bagaimana Nasib Pilot Susi Air? Masih Misterius

BACA JUGA:TNI Kembali Ganti Istilah KKB Jadi OPM, Bamsoet: Saya Siap Pasang Badan


"Kami semua bersyukur bahwa Kapten Mehrtens dapat dibebaskan dengan selamat. Ini adalah hasil kerja keras semua pihak yang terlibat, terutama TNI dan Polri," ujar Kombes Bayu.


Ia juga menambahkan bahwa Kapten Philips sangat bersyukur setelah berhasil keluar dari masa-masa sulit tersebut.

"Pilot sangat bahagia dan bersyukur kepada Tuhan, dia juga menyampaikan terima kasih kepada TNI, Polri, pemerintah yang telah bekerja keras untuk membebaskannya."

Tidak Ada Pengiriman Pasukan Besar-besaran

Dalam proses pembebasan yang berlangsung lebih dari setahun ini, Kombes Pol Bayu mengungkapkan bahwa tidak ada pengiriman pasukan tambahan atau besar-besaran ke daerah Nduga, tempat KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya menahan pilot tersebut.

BACA JUGA:SIAP-SIAP! Negosiasi Gagal, KKB Ancam Tembak Pilot Susi Air, Polisi Siapkan Tindakan Tegas

BACA JUGA:TERBARU! KKB Papua Beri Deadline 2 Bulan, Desak Pemerintah untuk Lakukan Ini, Nasib Pilot Susi Air Terancam


"Kami tidak melakukan pengiriman pasukan lebih besar untuk operasi pembebasan ini. Ini murni kerja tim dan hasil dari pendekatan yang melibatkan semua pihak," kata Kombes Bayu.

Ia menjelaskan, alasan lamanya proses pembebasan, yang memakan waktu lebih dari setahun, disebabkan oleh faktor demografi dan kontur wilayah Nduga yang sulit dijangkau.


"Kenapa lama sekali hingga setahun lebih? Ini karena kontur demografi di wilayah tersebut sangat menantang. Wilayah pegunungan dengan akses yang terbatas membuat operasi pembebasan menjadi lebih sulit," lanjutnya.

Termasuk lamanya pendekatan, jelas Kombes Bayu.

Meskipun demikian, kerja sama dan koordinasi antara TNI, Polri, tokoh masyarakat  dan berbagai pihak lain, termasuk maskapai Susi Air, telah berjalan dengan baik.

"Susi Air memberikan dukungan penuh terhadap pembebasan ini, dan kami terus berkoordinasi dengan baik sepanjang operasi," ungkap Kombes Bayu.

BACA JUGA:INFO TERKINI! Selandia Baru akan Cari Solusi Bersama Indonesia Bebaskan Pilot Susi Air dari Tangan KKB Papua

BACA JUGA:Viral Video Ancaman Pembunuhan Pilot Susi Air oleh KKB Papua, TNI-Polri Tak Mau Gegabah

Tidak Ada Permintaan Khusus dari KKB

Menariknya, dalam operasi pembebasan ini, Kombes Bayu juga mengungkapkan bahwa tidak ada tuntutan khusus dari pihak KKB Papua terkait pembebasan pilot Mehrtens.

"Tidak ada permintaan uang atau hal-hal lain yang biasa terjadi dalam situasi penyanderaan. Ini murni keberhasilan diplomasi melalui pendekatan soft approach," jelasnya.

Pendekatan soft approach yang diterapkan dalam operasi ini terbukti efektif, mengutamakan dialog dan diplomasi daripada konfrontasi bersenjata.


Kombes Bayu menyebutkan bahwa kesuksesan operasi ini merupakan hasil dari kerja keras semua pihak yang terlibat.

Ya termasuk para tokoh masyarakat dan gereja yang membantu menciptakan komunikasi dengan pihak KKB.

Sebby Sambom Konfirmasi Kesiapan Pembebasan

Sebelumnya, titik terang mengenai pembebasan Kapten Philips Mark Mehrtens mulai muncul setelah Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, mengonfirmasi bahwa Egianus Kogoya, pemimpin KKB di wilayah Nduga, ingin membebaskan pilot tersebut.

BACA JUGA:WADUH! KKB Papua Ancam Tembak Pilot Susi Air, Jika Tenggat Waktu 2 Bulan Tak Temui Kesepakatan

BACA JUGA:WADUH! Mamak Papua Marah Besar, KKB Gak Kapok Sandera Pilot Susi Air, Kali Ini Sandera 4 Penumpang Pesawat

Dalam voice note yang dikirimkan pada Sabtu, 3 April 2024, Sebby menyatakan bahwa ia telah berkomunikasi langsung dengan Egianus Kogoya melalui video call.

Menurut Sebby, Egianus setuju untuk membebaskan pilot tersebut dalam waktu satu hingga dua bulan ke depan.

"Saya baru saja berkomunikasi dan video call dengan Egianus, dan kami berbicara tentang pembebasan pilot. Saya juga memberi masukan, dan mereka mengerti serta menyetujui untuk membebaskan pilot dalam satu atau dua bulan ini," ujar Sebby.

Sebby menambahkan bahwa alasan Egianus bersedia membebaskan pilot adalah karena alasan kemanusiaan.

Ia juga mengajak semua pihak, termasuk para diplomat dan pejuang kemerdekaan Papua, untuk bersatu dan meninggalkan perbedaan pendapat demi kemanusiaan.

"Egianus bersedia membebaskan pilot dengan alasan kemanusiaan dan mengajak tim diplomat dan pejuang untuk meninggalkan perbedaan pendapat dan semua bersatu," tambah Sebby.

Egianus Kogoya: Pembebasan Harus Tanpa Ancaman

Egianus Kogoya sendiri juga sempat mengonfirmasi hal ini melalui sebuah video singkat.

Dalam video tersebut, ia meminta agar tokoh-tokoh gereja dan pemerintah tidak mengancam kelompoknya jika ingin membicarakan pembebasan pilot.

"Kalau mau bicara soal pembebasan pilot, langsung bicara dengan saya. Dan ingat, tokoh gereja dan pemerintah jangan sekali-sekali mengancam kami," tegas Egianus dalam video tersebut.

Soft Approach dan Diplomasi: Kunci Kesuksesan

Keberhasilan operasi pembebasan ini menjadi bukti bahwa pendekatan soft approach dan diplomasi yang mengutamakan dialog dan kemanusiaan masih menjadi strategi yang efektif dalam menangani konflik berkepanjangan di Papua.

BACA JUGA:WADUH! Susi Pudjiastuti Merasa Dizhalimi KKB, Warga Papua Malah 'Barter' Barang Ini ke Pilot Susi Air

BACA JUGA:Detik-Detik Mencekam Video Aksi Anarkis Ratusan Warga Puncak Jaya 'Ngamuk', Usai 3 Simpatisan OPM Tewas

Tanpa adanya tuntutan yang berlebihan dari pihak penyandera, dan dengan kerja sama yang baik antara TNI, Polri, masyarakat setempat, dan pihak maskapai, pembebasan ini menjadi salah satu prestasi penting dalam penanganan konflik di wilayah tersebut.

Sebagai penutup, Kombes Pol Bayu Suseno menegaskan kembali bahwa kesuksesan ini adalah hasil dari kerja keras dan koordinasi semua pihak yang terlibat, dengan tetap mengedepankan aspek kemanusiaan.

"Kami berharap, ini menjadi awal dari langkah-langkah lebih lanjut untuk menciptakan perdamaian di Papua dan mengakhiri konflik yang berkepanjangan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: