TERBARU! KKB Papua Beri Deadline 2 Bulan, Desak Pemerintah untuk Lakukan Ini, Nasib Pilot Susi Air Terancam

TERBARU! KKB Papua Beri Deadline 2 Bulan, Desak Pemerintah untuk Lakukan Ini, Nasib Pilot Susi Air Terancam

KKB Papua deadline pemerintah dua bulan untuk memenuhi keinginan mereka.--

TERBARU! KKB Papua Beri Deadline 2 Bulan, Desak Pemerintah untuk Lakukan Ini, Nasib Pilot Susi Air Terancam

SUMEKS.CO,- Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, tampaknya mulai habis kesabarannya dalam memperjuangkan kemerdekaan untuk melepaskan diri dari Indonesia.

Terbukti, baru-baru ini KKB Papua memberikan waktu dua bulan untuk memulai pembicaraan soal kemerdekaan Papua.

Jika tuntutan tersebut tidak diindahkan oleh pemerintah Indonesia, maka KKB Papua mengancam dengan segera menembak Pilot Susi Air yang disandera beberapa waktu lalu.

BACA JUGA:BRAVO! Bupati Nduga Yerius Gujangke Ajak Warganya Lawan KKB, Tak Rela Wilayahnya Jadi Sarang

Diketahui pilot Susi Air asal Selandia Baru bernama Philip Mark Mehrtens disandera oleh KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023 lalu.

Dari informasi yang beredar, seperti dilansir Reuters pada Sabtu 27 Mei 2023 kemarin, beredar video sosok pilot Susi Air Mehrtens kembali dirilis oleh KKB Papua.

Terlihat Merthens, sembari memegang bendera Bintang Kejora nampak tertekan dan kurus, dikelilingi oleh sekelompok KKB dengan menenteng berbagai senjata laras panjang.

Mehrtens berkata, bahwa para separatis KKB Papua menginginkan agar negara-negara lain untuk turut terlibat dalam dialog soal kemerdekaan Papua.

BACA JUGA:INFO TERKINI! Selandia Baru akan Cari Solusi Bersama Indonesia Bebaskan Pilot Susi Air dari Tangan KKB Papua

Diterangkan Mehrtens dalam video, jika hal tersebut tidak dilakukan dalam dua bulan, maka mereka akan mengeksekusi dengan menembak Mehrtens.

Rekaman video tersebut diklaim Reuters dibagikan Sebby Sambom sebagai juru bicara Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat- Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Sementara itu, pihak Kementrian Luar Negeri Selandia Baru menyatakan pihak ha telah mengetahui rekaman video dan foto yang beredar.

Melalui juru bicaranya, pihak Kementerian Luar Negeri Selandia Baru mengklaim telah melakukan semua hal untuk mengupayakan resolusi perdamaian dalam pembebasan Mehrtens.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: