Jatanras Gelar Rekontruksi Kasus Pembunuhan Petani di Empat Lawang yang Tewas Saat Makan di Warung Bakso

Jatanras Gelar Rekontruksi Kasus Pembunuhan Petani di Empat Lawang yang Tewas Saat Makan di Warung Bakso

Unit 2 Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel melakukan rekontruksi kasus pembunuhan terhadap seorang petani yang terjadi Pasemah Air Keruh (Paiker), Kabupaten Empat Lawang.-Foto: edho/sumeks.co -

 

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Melengkapi berkas penyidikan ke Kejaksaan, Unit 2 Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel melakukan rekontruksi kasus pembunuhan terhadap seorang petani yang terjadi Pasemah Air Keruh (Paiker), Kabupaten Empat Lawang.

Tim penyidik menghadirkan langsung tersangka Winki Hendrawan (35) saat gelar rekontruksi pada Rabu 11 September 2024 sore.

Rekontruksi digelar di depan ruangan Subdit Jatanras dengan menghadirkan sejumlah saksi dan untuk korban diperagakan sebagai peran pengganti.

Dipimpin langsung Kanit 2 AKP Novel Siswandi
Kurniawan SH dan Panit Iptu Teddy Bharata. Ikut serta personel identifikasi Inafis Polda Sumsel.

BACA JUGA: 2 Bulan Menghilang, Pelaku Cabul di PALI Dibekuk Polisi di Warung Bakso

BACA JUGA:Pria di Empat Lawang Tewas Bersimbah Darah saat Makan di Warung Bakso, Pelaku Diburu Polisi

Diketahui, pelaku pembunuhan sadis terhadap korban Juanda M Robi (35), seorang petani di Pasemah Air Keruh (Paiker), Kabupaten Empat Lawang saat tengah makan di warung bakso pada awal Juni 2024 lalu menyerahkan diri.

Pelaku berinisial Wingki (35) telah menyerahkan diri ke Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel beberapa waktu lalu.


Unit 2 Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel melakukan rekontruksi kasus pembunuhan terhadap seorang petani yang terjadi di Empat Lawang.-Foto: edho/sumeks.co -

Motif dari pembunuhan sadis ini ternyata dipicu oleh tuduhan hilangnya senapan angin milik pelaku WH.

Hal ini terungkap usai kakak korban Juanda yakni Rilan (48) dan istrinya, Mersi Lestaru (41) menjalani pemeriksaan oleh penyidik Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel pada Senin 15 Juli 2024 sore.

BACA JUGA:Forensik Sebut Karyawan Warung Bakso yang Ditemukan Tergantung di Rumah Kosong Murni Bunuh Diri

BACA JUGA:Dijemput di Empat Lawang, Istri Pelaku Utama Kasus Cor Pegawai Koperasi Jalani Pemeriksaan Sebagai Saksi

"Menyerahkan diri ke sini sebelum Lebaran Iduladha yang lalu," jelas Rilan kepada awak media.

Rilan menjelaskan, kasus pembunuhan yang terjadi pada Jumat 7 Juni 2024 di salah satu warung bakso di Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Paiker lalu sudah dilaporkan ke Polres Empat Lawang.

Terkait kabar pelaku telah menyerahkan diri ke polisi, menurut Rilan mereka mendapatkannya dari salah seorang anggota Polres Empat Lawang yang menangani perkara tersebut.

"Kasus pembunuhan ini sudah berencana, karena seminggu sebelum kejadian sempat terjadi cekcok mulut antara adik saya dengan pelaku," terang dia.

BACA JUGA:Pelaku yang Habisi Nyawa Pria di Empat Lawang saat Makan di Warung Bakso Menyerahkan Diri, Motifnya?

BACA JUGA:Heboh, Drama Detik-detik Terakhir Pendaftaran Pilkada Empat Lawang 2024, Paslon HBA-Henny Siap Mendaftar?

"Permasalahannya karena pelaku menuduh adik saya yang mengambil senapan angin miliknya yang yang diletakkan di dalam mobil pelaku," tambah Mersi menimpali perkataan suaminya.

Mersi juga berharap agar supaya pelaku mendapatkan hukuman setimpal dengan perbuatannya. Pihak keluarga juga telah mengetahui identitas pelaku  setelah kejadian yang langsung menghilang. 

"Kami menduga pelaku menaruh dendam dengan korban. Karena seminggu sebelum kejadian itu, anak korban mengambil pasir di bendungan Tanjung Bengin yang kebetulan di lokasi penambangan pasir itu ada mobil pelaku," terangnya.

Saat itu, anak korban A (15) meminta WH memindahkan mobilnya, namun terasangka justru menyuruh A sendiri yang memindahkan mobil tersebut. 

BACA JUGA:Pria di Empat Lawang Tewas Bersimbah Darah saat Makan di Warung Bakso, Pelaku Diburu Polisi

BACA JUGA:Modus Beli Sayur dan Rokok, Pria Asal Empat Lawang Ini Bawa Kabur Motor Milik Kenalannya di Prabumulih

"Saat itu anak korban sedang bantu ayahnya mengambil pasir pesanan orang dan setelah dipindahkan pelaku kembali ke mobil dan menyadari senapan anginnya sudah hilang," sambung dia. 

Saat itu terjadi, korban belum ada di tempat dan menuduh anak korban yang mengambil senapan angin tersebut. 

"Anaknya ini tidak mengambil senapan angin milik pelaku dan itu cuman fitnah. Namun, permasalahan itu membuat tersangka menaruh dendam terhadap korban Juanda," ucapnya lagi.

Mersi dan Rilan Sagan terkejut saat mendapat kabar korban sudah tewas dengan banyak luka tusuk di warung bakso.

BACA JUGA:Terciduk Naik Bus Kabur ke Jakarta, DPO Komplotan Pelaku Begal Asal Empat Lawang Ditangkap

BACA JUGA:Bocah 11 Tahun di Empat Lawang Diduga Dianiaya Oknum Petugas Lapas saat Bermain, Begini Saran Warganet

"Sempat dibawa ke Puskesmas tapi tidak selamat. Pelaku meninggalkan sarung sangkur yang dipakainya," tutup Rilan.

Terkait penyerahan diri pelaku WH ini, Direktur Ditreskrimum Polda Sumsel, Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo SH SIK saat dikonfirmasi mengaku akan mengecek terlebih dahulu.

"Nanti coba saya cek dulu, ke penyidiknya ya, karena cukup banyak juga perkara yang saat ini kami tangani," tegas Anwar.

Diberitakan sebelumnya, seorang pria tewas bersimbah darah saat makan di sebuah warung bakso di Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Pasemah Air Keruh (Paiker), Empat Lawang.

BACA JUGA:Tempuh 9 Jam Berjalan Kaki, Kapolres Empat Lawang dan Anak Buahnya Temukan 2 Hektar Ladang Ganja di Kebun Kopi

BACA JUGA:2 Anggota TNI Terluka di Empat Lawang, Diduga Diserang Pelaku Pencurian Sawit

Peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Jumat 7 Juni 2024 di sebuah warung Bakso Geet.

Pria yang menjadi korban itu diketahui bernama Juanda Emrodi (26) warga Desa Talang Padang, Kecamatan Pasemah Air Keruh, tewas dengan sejumlah tusukan di tubuhnya.


Unit 2 Subdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel melakukan rekontruksi kasus pembunuhan terhadap seorang petani yang terjadi Pasemah Air Keruh (Paiker).-Foto: edho/sumeks.co -

 

Sedangkan pelaku berinisial berinisial WH (34) warga Desa Penantian, Kecamatan Pasemah Air Keruh saat ini masih diburu pihak kepolisian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: