Ayo Cek, Siap-siap Ini Peringatan Dini BMKG di Beberapa Wilayah Sumsel
Meski mulai diguyur hujan tetap Waspada Karhutla, tampak petugas memadamkan karhutla dj wilayah Talang Kelapa Banyuasin--
Menurut pantauan BMKG, sebagian besar wilayah Sumsel mengalami HTH kategori pendek, yakni antara 1 hingga 5 hari.
Namun, terdapat beberapa daerah yang mengalami HTH lebih panjang.
Petugas memadamkan karhutla di wilayah Kebun Bunga Palembang--
Terutama di wilayah Musi Rawas, Musi Rawas Utara, dan sebagian kecil Musi Banyuasin yang mengalami HTH dengan kategori panjang hingga lebih dari 30 hari.
“Di wilayah Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Musi Rawas, tercatat tidak ada hujan selama 53 hari berturut-turut. Ini merupakan catatan HTH yang sangat panjang dan menjadi perhatian kami,” kata Wandayantolis.
HTH dengan kategori sangat panjang (31-60 hari) juga terpantau di sebagian kecil wilayah Musi Rawas dan Musi Rawas Utara, serta beberapa daerah di Prabumulih, OKU Selatan, OKU Timur, dan Ogan Ilir.
BACA JUGA:48 Fire Spot Karhutla Terus Meningkat di OKI, Sudah Tersebar di Beberapa Kecamatan
Waspada Potensi Karhutla
BMKG mengingatkan bahwa kondisi kemarau yang masih berlangsung ini meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla), terutama di wilayah-wilayah yang memiliki HTH panjang.
Titik api berpotensi muncul lebih banyak seiring dengan minimnya curah hujan dalam beberapa pekan mendatang.
Oleh karena itu, BMKG menghimbau kepada masyarakat dan pemerintah daerah untuk waspada terhadap potensi kebakaran, terutama di daerah-daerah yang rawan karhutla.
Dampak musim kemarau ini sangat nyata, terutama terkait dengan peningkatan titik api di wilayah rawan karhutla.
"Masyarakat diharapkan untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan tidak melakukan kegiatan yang bisa memicu kebakaran, seperti pembakaran lahan atau sampah di area terbuka,” ujar Wandayantolis.
Dengan adanya peringatan dini ini, masyarakat Sumatera Selatan diharapkan untuk selalu memantau perkembangan cuaca dan mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: