Ayo Cek, Siap-siap Ini Peringatan Dini BMKG di Beberapa Wilayah Sumsel
Meski mulai diguyur hujan tetap Waspada Karhutla, tampak petugas memadamkan karhutla dj wilayah Talang Kelapa Banyuasin--
Adanya hujan ini bukan berarti sudah memasuki musim hujan.
Hujan yang terjadi saat ini adalah fenomena yang sifatnya sporadis dan tidak merata. Untuk dinyatakan sebagai musim hujan.
"Ada kriteria yang harus dipenuhi, salah satunya curah hujan minimal 50 mm dalam kurun waktu 10 hari dan berlangsung selama tiga dasarian berturut-turut,” jelas Wandayantolis.
Prediksi Musim Hujan di Sumsel
BMKG memperkirakan bahwa musim hujan di Sumatera Selatan (Sumsel) baru akan mulai masuk pada akhir September 2024, terutama di wilayah bagian barat seperti Kabupaten Empat Lawang, Pagaralam, dan Muratara.
Sementara itu, wilayah lainnya di Sumsel akan menyusul mengalami hujan dengan intensitas lebih tinggi pada periode berikutnya.
BACA JUGA:Prediksi Cuaca Palembang Sumsel 21 Agustus 2024, Hujan Minim Ancaman Kemarau Ekstrem Menanti
BACA JUGA:Puncak Kemarau Diprediksi Juli-Agustus, BMKG Bagikan Tips Biar Tahan Cuaca Panas Ekstrem
“Puncak musim hujan diperkirakan akan bervariasi di setiap daerah, dengan beberapa wilayah akan mengalaminya mulai dari Desember 2024 hingga Januari 2025,” tambahnya.
Meski beberapa wilayah akan mulai merasakan hujan lebih sering dalam beberapa minggu mendatang, BMKG memprediksi bahwa sebagian besar Sumsel masih akan mengalami curah hujan rendah hingga akhir Agustus 2024.
Wilayah-wilayah seperti Musi Banyuasin, Musi Rawas Utara, Empat Lawang, Lahat, Pagaralam, dan Muara Enim diperkirakan akan menerima curah hujan sedang (50-100 mm).
Sementara wilayah lainnya berpeluang mengalami curah hujan di bawah 50 mm.
“Curah hujan tertinggi yang tercatat pada dasarian III Agustus 2024 adalah 52 mm di pos hujan Pendopo, Empat Lawang. Ini adalah indikasi bahwa sebagian kecil wilayah mulai mengalami peningkatan curah hujan, meski belum merata,” ungkap Wandayantolis.
Hari Tanpa Hujan (HTH) dan Dampak Musim Kemarau
Selain curah hujan, BMKG juga terus memantau Hari Tanpa Hujan (HTH) di Sumsel. HTH merupakan indikator penting untuk mengukur lamanya suatu wilayah tidak mengalami hujan, yang berdampak pada kondisi lingkungan, seperti kekeringan dan peningkatan risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: