Disangka Merek Luar, Ternyata AMDK Le Minerale Milik Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia

Disangka Merek Luar, Ternyata AMDK Le Minerale Milik Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia

Sering dikira produk asing, ternyata Le Minerale asli produk Indonesia --

Hingga pada tahun 1977, Jogi Hendra Atmaja akhirnya mendirikan perusahaan yang diberi nama PT Mayora Indah Tbk bersama dengan dua orang sahabatnya Raden Soedigdo dan Darmawan Kurnia.

Beberapa produk andalan Mayora di awal berdirinya adalah biskuit Roma yang sudah menjadi andalan bisnis keluarganya. 

BACA JUGA:VIRAL! Makin Kesini Makin Edan, Tiup-tiup Air Mineral Dapat Duit

BACA JUGA:Masjid Al-Ra'iyah Palembang Tarawih 11 Rakaat, Sediakan Kurma dan Air Mineral untuk Berbuka

Selain itu, ada permen Kopiko yang dirilis pada 1980an hingga kini masih terus diminati konsumen khususnya dikonsumsi masyarakat Indonesia

Seiring dengan kesuksesan perkembangan bisnisnya, Jogi turut mengantarkan PT Mayora Indah menjadi perusahaan terbuka dan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 1990 dengan kode saham MYOR.  

Kini, beberapa produk Mayora Group makin banyak yang tenar termasuk kopi Torabika dan produk minuman lainnya seperti Energen, Teh Pucuk Harum, dan termasuk Le Minerale.  

Berdasarkan data Forbes, Jogi Hendra Atmaja sempat menjadi orang terkaya di Indonesia pada 2023 dengan kekayaan hingga mencapai US$4,4 miliar atau setara dengan Rp71,27 triliun.  

BACA JUGA:10.000 Bungkus Roti dan 10.000 Cup Air Mineral Habis Pada Puncak Acara Ziarah Kubra Ulama - Auliya Palembang

BACA JUGA:Demo, Berkah Bagi Pedagang Air Mineral

Nah, itulah sekolah artikel mengenai pencetus AMDK Le Minerale meskipun bertuliskan seperti produk luar negeri ternyata seratus persen asli produk dalam negeri.

Semoga informasi diatas bermanfaat dalam menambahan wawasan mengenal produk-produk asli dalam negeri yang patut kita banggakan.

Sekedar informasi, beberapa waktu lalu sempat dihebohkan produk AMDK Le Minerale diisukan merupakan produk terafiliasi perusahaan Israel.

Kabar tersebut berhembus, lantaran adanya pemboikotan produk-produk terafiliasi dengan perusahaan Israel yang saat itu sedang berkonflik dengan Palestina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: