Panas Mematikan: Ikan Kerambah Mati Mendadak Akibat Cuaca Ekstrem
Pengaruh cuaca panas ikan di kerambah mati mendadak. Foto : Niskiah/Sumeks.Co--
Sambung dia, dari hasil sampling yang dilakukan memang dari analisa kualitas air terjadi ada beberapa parameter yang down. Dimana istilahnya, di bawah ambang batas buat toleran hidupnya ikan. Maka oleh karena itu ikan-ikan mati mendadak.
Masih kata dia, jadi oleh karena itu, pihaknya menyarankan untuk pemilik kerambah terutama yang tinggal di kawasan Kayuagung. Untuk pembesaran ikan, usahakan kerambah diperhatikan setiap hari.
BACA JUGA:Marak Kemunculan Buaya di Sungai Musi, Camat Gandus Pasang Banner Peringati Warganya
BACA JUGA:Heboh Buaya Muncul di Sungai Musi Gigit Tali Kapal Tongkang, Warga Diminta Waspada
Ditegaskan Ahmad, ketika surut air, kerambah misalnya digeser ke tengah yang banyak airnya maka berangsur-angsur, tetapi perlahan dan usahakan ikan jangan sampai stres. Ini dapat mencegah ikan-ikan mati mendadak.
"Jadi ikan-ikan itu harus di air yang banyak atau dalam. Sehingga cari posisi kerambah agar berada di air yang dalam. Dengan begitu, suhu keperluan airnya stabil untuk ikan yang dipelihara dalam kerambah," bebernya.
Dia menambahkan, mengenai peliharaan ikan-ikan dalam kerambah, ke depan apabila mempunyai tekad, bahwa usaha pembesaran ikan itu lumayan menjanjikan, maka berusahalah beralih ke budidaya ikan di dalam kolam atau di daratan.
"Baik itu kolam semen, kolam tanah, atau pun kolam terpal. Karena resiko budidaya ikan dalam sungai memang sangat labil, baik kualitas airnya atau kondisi ikannya. Kadang pagi ikan sehat tiba-tiba malam mati," terangnya.
BACA JUGA:Pemancing Ditemukan Tak Bernyawa di Pinggir Sungai Samping Wisma Atlet Jakabaring Palembang
Jadi, kata Ahmad, mereka tidak tahu aliran sungai, apalagi Kabupaten OKI yang disebut wilayah ilir. Dimana ilir adalah tempat berkumpulnya sampah, limbah, kualitas air jelek. Sehingga ikan-ikan rentan bisa mati mendadak.
Sebelumnya, salah pemilik kerambah ikan di Kelurahan Kayuagung Asli Kecamatan Kayuagung, Udin (44), pemilik mengaku, banyak ikan di dalam kerambahnya yang mati mendadak. Yakni ikan jenis toman.
"Saya tidak tahu karena apa matinya ikan-ikan ini, mungkin faktor air dan anehnya dulu tidak seperti ini. Air Sungai Komering surut sudah hampir hampir satu bulanan ini," kata dia.
Menurut Udin, dalam satu hari, jumlah ikan Toman yang mati di dalam kerambah beragam. Terkadang 5 ekor hingga 10 ekor, bahkan pernah lebih dari itu. Dimana, ikan yang sudah mati terpaksa harus dibuangkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: