Presiden Optimis Bendungan Bulango Ulu Rampung Akhir 2024, Bagaimana Bendungan Raksasa Sumsel?

Presiden Optimis Bendungan Bulango Ulu  Rampung Akhir 2024, Bagaimana Bendungan Raksasa Sumsel?

Bendungan raksasa Sumsel Tiga Dihaji yang akan selesai tahun ini --

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan, Endra S Atmawidjaja, menyatakan bahwa setelah pembangunan selesai, proses pengisian waduk akan segera dilakukan.

 Bendungan ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan air irigasi dari 70 ribu hektare (ha) yang ada saat ini menjadi 124.000 ha.

"Kami harapkan nantinya akan bertambah pasokan air untuk melayani sekitar 34.824 ha dari Bendungan Tiga Dihaji ini," ujar Endra.

Selain berfungsi untuk irigasi, Bendungan Tiga Dihaji juga akan berperan dalam konservasi sumber daya air, pengendalian banjir, penyediaan air baku sebesar 1 m³/detik, pembangkitan listrik sebesar 4x10 MW, serta menjadi destinasi pariwisata lokal dan prasarana olahraga air.

Menurut Endra, tujuan utama dari pembangunan bendungan ini adalah untuk menjaga kestabilan pasokan air pada Daerah Irigasi Komering selama musim kemarau.

 "Tantangan dalam pengaturan air ke daerah irigasi adalah pada musim kemarau, dimana debit air Sungai Komering yang masuk ke saluran irigasi sangat terbatas," tambahnya.

BACA JUGA:Saingi IKN, Bendungan Raksasa Provinsi Sumsel Sudah Dilirik Banyak Investor Asing, Ada Negara Penguasa Dunia?

BACA JUGA:Bendungan Raksasa Provinsi Sumsel Terbesar di Indonesia, Telan Biaya Lebih dari Rp3,7 Triliun, Saingi IKN?

Pembangunan Bendungan Tiga Dihaji melibatkan beberapa kontraktor besar melalui empat paket pekerjaan. 

Paket 1 senilai Rp1,07 triliun dikerjakan oleh PT Hutama Karya (Persero) dan PT Basuki Rahmanta Putra. Paket 2, dengan nilai kontrak Rp1,34 triliun, dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero), PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Tbk, dan PT SAC Nusantara. 

Paket 3 dan 4 dikerjakan oleh PT Nindya Karya, PT Taruna Putra Pertiwi, PT Wijaya Karya, dan PT Rudy Jaya dengan total nilai kontrak mencapai Rp1,32 triliun.

Supervisi atas pembangunan ini dipegang oleh PT Virama Karya (Persero) bersama dengan KSO PT Tata Guna Patria, PT Tritunggal Pratyaksa, PT Bina Karya (Persero), dan PT Kwarsa Hexagon dengan kontrak supervisi bernilai Rp 82,87 miliar.

Proyek Bendungan Tiga Dihaji ini diharapkan tidak hanya meningkatkan ketersediaan air bagi daerah irigasi, tetapi juga mendukung pengembangan ekonomi lokal melalui berbagai manfaat lain yang ditawarkan.

Berikut Denah atau bagan Bendungan Tiga Dihaji Oku Selatan Sumsel:

1, Genangan 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: