Siap-Siap Proyek Bendungan Pertama Sumsel Bakal Segera Rampung, Ini Sejumlah Manfaatnya

Siap-Siap Proyek Bendungan Pertama Sumsel Bakal Segera Rampung, Ini Sejumlah Manfaatnya

Provinsi Sumatera Sumatera Selatan bakal segera memiliki bendungan pertama terbesar yang dibangun di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS).--

SUMEKS.CO - Ditargetkan pada akhir tahun 2024 ini, Provinsi Sumatera Sumatera Selatan bakal segera memiliki bendungan pertama terbesar yang dibangun di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS).

Dari informasi yang dihimpun, Senin 8 April 2024 bendungan ini bakal dinamai bendungan Tiga Dihaji karena terletak di Kecamatan Tiga Dihaji Kabupaten OKUS.

Proyek ini digagas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII Ditjen Sumber Daya Alam.

Pembangunan Bendungan Tiga Dihaji ini diharapakan akan menambah pasokan air, terutama pada Daerah Irigasi (DI) Komering untuk lahan pertanian seluas 34.824 hektar.

BACA JUGA:Provinsi Bengkulu Tambah 4 Kabupaten/Kota, Ada Desa Terpencil Berpotensi Jadi Lumbung Emas, Kalahkan Sumsel?

BACA JUGA:Mantan Istri Mantan Bupati Banyuasin, Muncul Tanpa Berhijab, Netizen Sandingkan dengan Nathalie Holscher

Hal tersebut ditegaskan staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja.

Dengan begitu, menurut Endra hasil pertanian dari Provinsi Sumsel akan terus terjaga sepanjang tahun, karena mendapat aliran air yang cukup dan stabil dari bendungan ini.

Endra menambahkan, tujuan utama dari pembangunan Bendungan Tiga Dihaji ini menambah kestabilan pasokan air pada musim kemarau.

Yang mana, masih kata Endra selama ini masyarakat hanya mengandalkan air dari aliran sungai Komering.

BACA JUGA:Sebelum Diamankan Polisi, Pelaku Bullying Pelajar SMP di Muara Enim Viral di Medsos

BACA JUGA:Capaian Zakat Baznas Palembang Tahun 2024 Melampaui Target, Tembus Rp1,4 Miliar

Adapun tantangan dalam pengaturan air ke daerah irigasi, lanjut Endra adalah pada musim kemarau, di mana debit air Sungai Komering yang masuk ke saluran irigasi sangat terbatas. 

Sementara pada musim hujan, elevasi Sungai Komering naik sehingga debit yang masuk ke saluran irigasi cukup besar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: