Kemenangan Khalid bin Walid Pada Perang Yarmuk! Sang Ahli Taktik dan Komandan Kavaleri Terhebat Dalam Sejara

Kemenangan Khalid bin Walid Pada Perang Yarmuk! Sang Ahli Taktik dan Komandan Kavaleri Terhebat Dalam Sejara

Ilustrasi --net

BACA JUGA:Mengenal Makkah Al-Mukarromah, Pusat Peradaban Islam dan Kiblat Umat Muslim

Sedangkan pasukan Rasyidin sendiri dipecah karena wilayah Bizantium sangat besar sehingga dibagi menjadi empat kelompok: satu di bawah Amr di Palestina, satu di bawah Shurahbil di Yordania, satu di bawah Yazid di wilayah Damaskus - Kaisarea dan yang terakhir di bawah Abu Ubaidah bersama Khalid bin Walid di Emesa.

Ketika itu memang pasukan Muslim terpecah secara geografis. Nah, Heraclius berusaha memanfaatkan situasi tersebut dan berencana menyerang dengan segenap bala tentaranya.

Kaisar Heraclius memusatkan kekuatan besar miliknya untuk melawan masing-masing korps Muslim sebelum mereka dapat mengkonsolidasikan pasukannya untuk bersatu.

Sayangnya kaum Muslim mengetahui persiapan Heraclius tersebut dari para tahanan Bizantium. 

BACA JUGA:Fakta Unik Kota Andalusia dan Peninggalan Peradaban Islam di Spanyol

Mengantisipasi kemungkinan tertangkap karena kekuatan mereka terpisah sehingga rentan dihancurkan, Khalid mengadakan dewan perang dan menyarankan Abu Ubaidah untuk menarik pasukan kembali dari Palestina dan Suriah Utara dan Tengah serta memusatkan seluruh pasukan Rashidun di satu tempat.

Abu Ubaidah lantas memerintahkan pemusatan pasukan di dataran luas dekat Jabiyah, karena penguasaan wilayah tersebut memungkinkan serangan kavaleri dan memfasilitasi kedatangan bala bantuan dari Khalifah Umar bin Khattab, sehingga pasukan yang kuat dapat bersatu untuk dikerahkan melawan tentara Bizantium. 

Atas saran Khalid, pasukan Muslim mundur dan mendirikan barisan kamp di bagian timur dataran Yarmuk. 

Khalid bin Walid mengatur ulang pasukannya menjadi 36 resimen infanteri dan empat resimen kavaleri, dengan elit kavalerinya, pengawal keliling, dijadikan cadangan. 

BACA JUGA:Islam Juga Mengajarkan Cara Mendidik Anak Usia Dini Lewat Story Telling, Ini Penjelasannya!

Tentara diorganisasikan dalam formasi Tabi'a, formasi infanteri yang bertahan dan ketat. 

Tentara berbaris di depan 12 kilometer, menghadap ke barat, dengan sayap kirinya terletak di selatan di Sungai Yarmuk satu mil sebelum jurang Wadi al-Allan dimulai. 

Sayap kanan tentara berada di jalan Jabiyah di utara melintasi ketinggian Tel al-Jumm'a, dengan jarak yang cukup jauh antar divisi sehingga bagian depan mereka dapat menyamai garis pertempuran Bizantium pada jarak 13 kilometer. 

Pusat pasukan berada di bawah komando Abu Ubaidah ibn al-Jarrah (kiri tengah) dan Shurahbil bin Hasana (kanan tengah). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: