Kemenangan Khalid bin Walid Pada Perang Yarmuk! Sang Ahli Taktik dan Komandan Kavaleri Terhebat Dalam Sejara

Kemenangan Khalid bin Walid Pada Perang Yarmuk! Sang Ahli Taktik dan Komandan Kavaleri Terhebat Dalam Sejara

Ilustrasi --net

SUMEKS.CO - Perang Yarmuk secara luas dianggap sebagai kemenangan militer terbesar Khalid bin Walid sekaligus mengokohkan reputasinya sebagai salah satu ahli taktik dan komandan kavaleri terhebat dalam sejarah.

Pertempuran Yarmuk merupakan pertempuran adu taktik yang sangat dahsyat antara tentara Kekaisaran Bizantium dengan pasukan Muslim dari Kekhalifahan Rasyidin. 

Perlu diingatkan kembali bahwa Kekhalifahan Rasyidin adalah kekhalifahan lslam pertama yang didirikan setelah kematian nabi Muhammad SAW pada tahun 632 M, atau tahun ke-11 H.

Kekhalifahan ini terdiri atas empat khalifah saja, merupakan yang pertama dalam sejarah Islam, sekaligus dikenal sebagai Khulafaur Rasyidin.

BACA JUGA:Wali Songo Disebut dari Bangsa China, Ali Ngabalin 'Jual' Sejarah Islam yang Valid?

Nah, Perang Yarmuk sendiri baru terjadi pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Mereka berhasil merebut wilayah Emesa dengan Abu Ubaidah sebagai panglima tentara Muslim dan Khalid bin Walid sebagai jenderalnya.

Perlu diketahui juga bahwa Kekaisaran Bizantium adalah bagian timur dari Kekaisaran Romawi.

Perang Yarmuk akhirnya meletus karena Kekaisaran Romawi melakukan serangan balasan, yang terdiri dari serangkaian pertempuran dahsyat selama enam hari pada bulan Agustus 636 M di dekat Sungai Yarmuk.

Untuk meredam kemajuan tentara Muslim sekaligus memulihkan wilayah Kekaisaran Romawi yang hilang, Kaisar Heraclius mengirim ekspedisi besar-besaran ke Levant.

BACA JUGA:Siapa Mush'ab Bin Umair? Tuan Muda yang Mejadi Delegasi Islam Pertama di Madinah

Heraclius bersiap melakukan serangan balik untuk merebut kembali wilayah yang hilang. Sehingga pada tahun 635 M, Kaisar Heraclius beraliansi dengan Kaisar Persia.

Poros penyerangan dibagi menjadi dua arah. Heraclius bersiap untuk serangan besar-besaran di Levant, Yazdegerd, aliansi dari Persia akan melancarkan serangan balik serentak di Irak.

Serangan ganda tersebut dimaksudkan sebagai upaya yang terkoordinasi untuk menghancurkan tentara Muslim yang terpecah di berbagai wilayah.

Ketika Heraclius melancarkan serangannya pada bulan Mei 636, justru Yazdegerd tidak dapat berkoordinasi dengan manuver tersebut sehingga rencana yang tadinya merupakan rencana yang matang malah tidak tepat sasaran. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: