Duka Natal di Gaza! Tidak Ada Perayaan Umat Kristen di Palestina Akibat Agresi Brutal Zionis
Umat Kristiani di Palestina tidak merayakan natal sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Gaza yang jadi korban agresi militer Israel.--
Tidak hanya umat islam, umat kristen pun menjadi korban dari penjajahan yang telah terjadi sekitar 76 tahun ini.
Sanak saudara, keluarga, teman bahkan menjadi korban dari serangan rudal dan pengeboman yang dilakukan oleh Israel.
Gereja Ortodoks Yunani St Porphyrius, yang merupakan gereja tertua di Gaza kini hancur lebur.
Umat kristiani mengeluhkan karena tempat ibadah mereka porak-poranda, gereja tersebut juga merupakan tempat bagi pengungsi seluruh umat beragama.
Sampai saat ini, Kementerian Kesehatan Palestina mencatat total korban meninggal akibat serangan Israel ke negaranya tembus 20 ribu jiwa.
Ini adalah jumlah korban jiwa terbanyak sepanjang sejarah. Jumlah tersebut termasuk 166 korban tewas dalam 24 jam terakhir.
Banyaknya korban tewas tersebut karena serangan mematikan Israel yang bertubi-tubi selama 11 pekan terakhir membombardir Gaza. Jumlah tersebut diprediksi akan terus bertambah.
Pihak Palestina menyebut serangan udara dan darat Israel ke Gaza menjadi salah satu serangan terdahsyat sepanjang sejarah dunia.
Serangan yang dilakukan oleh militer Israel mengakibatkan 85 persen dari 2,3 juta total penduduk Gaza mengungsi.
Anak-anak di kota Betlehem mengirim pesan sendu bagi anak-anak Gaza dan berdo’a agar Israel segera mengakhiri agresinya membombardir Gaza.
BACA JUGA:Mengenal Sosok Ulama Berpengaruh di Palestina dan Ditakuti Zionis Israel
Dilansir dari beberapa sumber, hal ini menarik perhatian Hamas atas kebesaran hati dari umat kristiani yang tidak melaksanakan hari raya natal karena menghargai umat beragama lain.
Hamas memandang bahwa muslim dan kristen memiliki hak yang sama di Palestina, keselamatan atas penduduk Palestina juga akan terus diperjuangkan oleh Hamas.
Tidak hanya Hamas, warga Paris bahkan turun ke jalan untuk memprotes pemerintah yang tak kunjung bergerak untuk memberikan keadilan atas Palestina dan menyebabkan umat kristen tidak bisa merayakan natal.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: