Dibalik Lezatnya Lemper Kudapan Khas Jawa, Ternyata Punya Pesan Moral
Lemper kudapan khas Jawa yang menyimpang pesan moral.--dok : sumeks.co
BACA JUGA:Mak Nyus Nian, Oseng Daging Sapi Kecombrang, Bisa Menjadi Alternatif Menu Makan Siang Terbaru Anda
Lemper yang dihidangkan pada sanak saudara atau tamu yang hadir juga dimaksudkan agar tali silaturrahmi semakin erat.
Masyarakat Jawa juga meyakini, bahwa lemper merupakan lambang rezeki yang akan melekat. Sehingga dalam hajatan, makanan ini menjadi lambang rezeki yang akan terus berdatangan.
Nah, kalau kamu berencana membuatnya sendiri, berikut beberapa tips memasak lemper ayam yang bisa kamu praktikkan. Teksturnya padat dan pulen, enak banget sih!
1. Pilih beras ketan yang butirannya panjang dan tak patah. Tekstur lemper bakal lebih pulen dan lembut.
2. Untuk menambahkan rasa dan aroma yang nikmat, rendam beras ketan dengan air kunyit dan air suji pandan selama satu jam.
3. Ketan dibuat dengan santan, sehingga pilihlah dengan tepat. Gunakan santan kental dari kelapa yang tidak terlalu tua ataupun terlalu muda.
4. Kukus beras ketan hingga benar-benar empuk dan pulen. Jika sampai akhir belum terasa juga, tambahkan sedikit air dan masak lebih lama.
5. Semua bagian daging ayam bisa digunakan sebagai isian lemper. Utamakan bagian dada, karena dagingnya tak berlemak dan empuk.
BACA JUGA:Viral Pukis Jumbo Khas Yogyakarta Hadir di Palembang, Cek Lokasi Toko
6. Suwir daging ayam dengan ukuran yang seragam. Pastikan tak terlalu besar, biar lemper gak terlalu besar saat dibungkus.
7. Tumis isian dengan rempah-rempah, seperti bawang putih, bawang merah, kemiri, dan ketumbar, biar makin sedap.
8. Masak daging ayam bersama santan sampai benar-benar kering dan menyusut. Kalau tidak, lempermu bakal cepat basi.
9. Bentuk lemper saat masih panas, supaya lebih mudah. Ambil ketan secukupnya, lalu pipihkan dan gumpalkan dengan daun pisang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: