Dibalik Lezatnya Lemper Kudapan Khas Jawa, Ternyata Punya Pesan Moral

Dibalik Lezatnya Lemper Kudapan Khas Jawa, Ternyata Punya Pesan Moral

Lemper kudapan khas Jawa yang menyimpang pesan moral.--dok : sumeks.co

SUMEKS.CO - Siapa yang tidak kenal dengan lemper kudapan pendamping kopi yang satu ini, makanan ringan atau penganan ini cukup populer di Indonesia.

Lemper merupakan makanan tradisional dari beras ketan, yang mana penganan ini ada hampir di setiap daerah dengan sebutan masing-masing.

Meski cukup populer di Indonesia, dari informasi yang dihimpun berbagai sumber Kamis 2 November 2023 nyatanya penganan ini banyak ditemukan didaerah Jawa khususnya Jawa Tenga, Jawa Timur dan Jogjakarta.

Lemper berbentuk seukuran genggaman tangan dan dibungkus dengan daun pisang, sehingga memiliki aroma dan cita rasa yang khas.

BACA JUGA:Food Vlogger Tunjukkan Sarapan Simpel dan Murah di Tanah Suci, Netizen di Tanah Air Ribut Soal Ongkos Kirim

Sementara itu, bahan utama membuat lemepe adalah beras ketan yang dimasak dengan santan kelapa.

Hingga kini belum diketahui secara pasti, kapan dan dimana serta oleh siapa pertama kali lemper itu ditemukan

Tetapi pada awalnya makanan ini hanya berupa beras ketan saja yang dibungkus dengan daun pisan.

Namun seiring dengan perkembangan waktu, lemper pun mulai diberikan isian daging cindang atau suiran ayam hinggaikan yang sudah dimasak.

BACA JUGA:Jangan Ngaku Pernah ke Palembang Sebelum Icip-icip Lezatnya Mie Celor

Bahkan, konon ketika itu lemper hanya berisikan serundeng yang berasal dari parutan kelapa yang diberi gula merah.

Bagi orang Jawa, lemper ternyata tidak hanya sekedar makanan saja namun ternyata mempunyai filosofi yang mendalam.

Pada lemper terdapat sebuah falsafah Jawa yakni "Yen Dilem Atimu Ojok Memper". Yang artinya, jika disanjung jangan tinggi hati atau sombong 

Lemper memiliki tekstur yang lengket karena berbahan beras ketan, melambangkan sebagai persaudaraan yang erat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: