Bukan Cuma Kesehatan Fisik, BPJS Kesehatan Juga Mengcover Kesehatan Mental, Ini Caranya

SUMEKS.CO - Belum banyak yang tahu bawah ternyata BPJS Kesehatan dapat meng-cover pengobatan kesehatan mental.

Melansir dari website resmi BPJS Kesehatan, melalui Permenkes No 59 tahun 2014, penyakit kejiwaan dijamin langsung oleh  BPJS Kesehatan.

Disebutkan bahwa program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dapat menjamin pelayanan kesehatan masyarakat.

Salah satunya, yakni pelayanan untuk kepesertaan JKN-KIS termasuk Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

BACA JUGA:5 Cara Efektif Bayar Iuran BPJS Kesehatan Menjadi Lebih Mudah dan Praktis, Tanpa Perlu Antri

Dengan kata lain, pengguna kartu BPJS Kesehatan yang mengalami gangguan kesehatan mental atau disabilitas jiwa bisa mendapatkan pelayanan pengobatan secara gratis.

Fasilitas pengobatan yang disediakan dapat perupa konseling dengan psikolog dan rehabilitasi medis, sesuai indikasi medis dan diagnosis dokter.

Bagi kepesertaan terindikasi ganguan jiwa yang membutuhkan perawatan psikiater, BPJS  Kesehatan dapat menanggung biaya obat-obatan hingga konsultasi yang dibutuhkan.

Lantas bagaimana cara menggunakan BPJS Kesehatan untuk pasien gangguan kesehatan mental. Berikut hal yang perlu dilakukan :

BACA JUGA:Iuran BPJS Kesehatan Bagi Warga Tidak Mampu Gratis, Berikut Syarat dan Cara Mendapatkan

1. Langkah awal yang perlu dilakukan adalah mendatangi fasket awal bisa berupa, puskesmas, klik, atau dokter umum.

Kemudian cari informasi apakah di faskes awal peserta terdapat  dan tersedia  layanan psikolog atau poli jiwa.

Jika tidak tersedia peserta dapat meminta surat rujukan untuk mendapatkan pelayanan poli jiwa.

2. Lakukan konsultasi, setelah mendapatkan informasi jika di faskes awal atau tempat surat rujukan terdapat layanan poli jiwa dan psikologi, peserta dapat melakukkan konsultasi langsung di faskes tersebut.

BACA JUGA:Belum Banyak yang Tahu, BPJS Kesehatan Bisa Buat Bersihkan Karang Gigi

Hingga di tahap ini semua fasilitas yang dilakukan peserta gratis karena telah di cover BPJS Kesehatan.      

3. Pada saat sesi konsultasi inilah, profesional kesehatan jiwa akan melakukan pemeriksaan berdasarkan keluhan dan melakukan serangkaian tes untuk mendapatkan diagnosa.

Jika peserta dapat dilakukan rawat jalan psikiater akan memberikan obat khusus. Namun jika tidak memungkinan dan membutuhkan penanganan lanjutan, psikiater akan memberikan rujukan ke faskes tingkat lanjut.

Selama sesi konsultasi dilaksanakan, peserta harus mengikuti   semua hal yang dianjurkan dari psikiater dan terus melakukan pengobatan secara rutin atau terapi hingga dinyatakan stabil.

BACA JUGA:Optimalkan Kepesertaan JKN Jadi Target Sari Quratulainy, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Palembang yang Baru

Peseerta akan ditanyakan sejumlah pertanyaan umum seperti apa yang dirasakan, dan kondisi psikis, setelah wawancara dengan psikiater.

Pastikan peserta menjawab dengan jujur dan benar, jangan sekalipun berbohong agar psikiater dapat memberikan diagnosis penyakit yang akurat.

Biasanya peserta akan mendapatan  pbat-obatan yang diberikan diantaranya, Valproate, Risperidone, Quetiapine, dan Clozapine tercantum dalam Formularium Nasional (Fornas) untuk peserta JKN-KIS.

Itulah, penjelasan seputar cara untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa seperti layanan psikolog atau psikiater menggunakan BPJS Kesehatan.

BACA JUGA:Belum Banyak yang Tahu, BPJS Kesehatan Bisa Buat Bersihkan Karang Gigi

Ada beberapa faktor resiko terkena  gangguan jiwa, yaitu :

- Jenis kelamin, perempuan risiko lebih tinggi mengidap kecemasan dan depresi dibandingkan laki-laki.

- Perempuan yang baru saja melahirkan.

- Terdapat trauma saat massa kanak-kanak.

BACA JUGA:Apa Berbeda JKN dan BPJS Kesehatan? Cara Daftar JKN Gratis Terbaru 2023

- Menjalani profesi yang rentan memicu stres.

- Riwayat anggota keluarga atau keluarga.

- Terdapat riwayat kelahiran dengan gangguan pada otak.

- Ada riwayat penyakit mental sebelumnya.

BACA JUGA:Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan akibat Udara yang Kian Tak Sehat? Begini Alurnya

- Penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan minuman keras.

Mungkin penjelasan ini dapat membantu kepesertaan BPJS Kesehatan untuk berobat jika mengalami kesehatan mental. Semoga bermanfaat. (*)

Sumber: