Sejarah Kelam Penyulingan Minyak Ilegal di Muratara Sejak 2016, Puluhan Lapak Dibongkar Tapi Kini Hidup Lagi
Sejarah kelam penyulingan minyak ilegal di muratara sejak 2016, puluhan lapak dibongkar tapi kini hidup lagi. foto: dok/sumeks.co.--
Kapolres Muratara AKBP Koko mengimbau dan akan menutup tempat penyulingan minyak yang masih bandel.
Sebelumnya, Kapolda Sumsel, Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIK tidak mentolerir aktivitas pengolahan minyak ilegal di wilayah hukumnya, Sumsel.
Apapun bentuknya, apakah itu illegal drilling (pengeboran sumur minyak ilegal) dan refinery illegal (tempat penyulingan atau masakan minyak ilegal).
Bahkan gudang penampungan bahan bakar minyak (BBM) ilegal.
Jika terjadi ledakan dan terbakar Kapolda akan mencopot kapolseknya.
Penegasan Kapolda ini tidak main-main. 2 Kapolsek sudah dicopot belum lama ini.
Instruksi Kapolda Sumsel soal penutupan penyulingan minyak ilegal juga mendengar keluhan masyarakat.
Mereka takut lapak penyulingan meledak dan terbakar dan bisa mengancam keselamatan nyawa dan harta warga sekitar.
“instruksi Kapolda Sumsel ini juga menindaklanjuti keluhan masyarakat yang merasa terganggu,” kata Kapolsek Muara Rupit AKP Khairil Hambali.
Apalagi sebelumnya pernah terjadi ledakan tempat penyulingan minyak ilegal di Desa Pantai, Kecamatan Rupit.
Seperti diberitakan, Paska penyulingan minyak ilegal dibongkar, Polres Muratara pasang police line di TKP, dan kasusnya masih dalam tahap penyelidikan.
Polres Musi Rawas Utara (Muratara), tidak mau kecolongan dengan aktivitas minyak ilegal di wilayah hukumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: