Gusdur Bongkar Kepanikan Luar Biasa di Al-Zaytun 17 tahun Lalu, Seluruh Jajaran Sibuk Selamatkan Diri
KH Abdurrahman Wahid membongkar sebuah kasus di Pondok Pesantren Al-Zaytun seluruh jajaran Zaytun tengah panik dan sibuk mencari cara untuk menyelamatkan diri.--
Yang dimaksud trafficking berkedok NII oleh Gusdur sangat beralasan. Pasalnya, di Ponpes Al-Zaytun Indramayu orang-orang disuruh bekerja secara rodi layaknya Romusha, yang diterapkan oleh militer Jepang.
"Kalian bisa lihat sendiri itu di Zaytun, orang dibuat kerja rodi kaya Romusha. Tenaganya diperas, istri dan anaknya dipisahkan. Gak digaji sepantasnya, jangankan berharap UMR dan ada Jamsostek. Itu bisa-bisa tipu mereka aja," paparnya.
Lalu, Gusdur pun membandingkan Panji Gumilang dengan sosok PKI, Hitler, dan Zionis Yahudi. Gusdur menilai, sosok Panji Gumilang sangat jahat, karena tidak menyayangi dan membela anak buahnya sama sekali.
"PKI, Hitler, dan Zionis Yahudi sekalipun yang dibilang masyarakat itu jahat, mereka sangat sayang dan membela anak buahnya. Apa Imam Kartosuwiryo rela jamaahnya diperas begitu?! saya yakin ia marah dan terluka," jelasnya.
Lalu, saat disinggung mengenai usaha Gusdur terhadap Ponpes Al-Zaytun Indramayu, Gusdur menegaskan, apakah dirinya harus berkoar-koar berteriak untuk menghancurkan Ponpes Al-Zaytun Indramayu.
"Anda gak tahu! Apa saya harus teriak-teriak hancurkan Zaytun, fatwakan NII SESAT!. Dulu yang kasih anak-anak itu temuan MUI, saya diberi tahu Kyai Sahal Mahfudz," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: