TERNYATA! Rasulullah Hanya 1 Kali Berhaji, 4 Tahun Setelah Turun Wahyu Haji Perdana Baru Bisa Terlaksana

TERNYATA! Rasulullah Hanya 1 Kali Berhaji, 4 Tahun Setelah Turun Wahyu Haji Perdana Baru Bisa Terlaksana

Sejarah berhaji bagi umat Islam dimulai ketika Nabi Muhammad SAW menerima perintah haji pertama kali pada tahun ke-6 Hijriah--

BACA JUGA:Imigrasi Palembang Pastikan Layanan Terbaik Bagi Jemaah Calon Haji Embarkasi Palembang

Kesuksesan dan kesempurnaan pelaksanaan ibadah haji di tahun ke-10 Hijriah juga menandakan kekalahan orang kafir dan kesempurnaan ajaran Islam, sebagaimana firman Allah di penghujung surat al-Maidah ayat 3:

“Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. 

Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu. Tetapi barangsiapa terpaksa karena lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” 

Sejarah haji memberi pelajaran bagi kita bahwa kesempurnaan ajaran Islam yang dipungkasi dengan kesempurnaan pelaksanaan Ibadah haji adalah sebuah proses panjang sebuah perjuangan menegakkan kebenaran.

BACA JUGA:Tahun Ini Jemaah Haji Lanjut Usia dan Risiko Tinggi Sumsel Ada Kode Khusus, Ditempeli Stiker di Kartu Pengenal 

Diawali dengan penguatan tauhid dan ibadah shalat pada periode Makkah selama kurun waktu kurang lebih tiga belas, penetapan syariat zakat dan puasa di tahun kedua Hijriah, perintah ibadah haji di permulaan tahun keenam Hijriah, akhirnya seluruh rukun Islam tersempurnakan melalui pelaksanaan haji di tahun kesepuluh Hijriah. 

Haji yang dilaksanakan Nabi ini dikenal sebagai haji wada’ atau haji terakhir. Nabi Muhammad hanya sekali melaksanakan haji dengan wuquf di Arafah yang jatuh hari Jumat. 

Hari raya akbar atau hari raya Idul Qurban jatuh pada hari Sabtunya. Karena itu, sesungguhnya istilah “haji akbar” adalah sebutan yang digunakan untuk menyebut pelaksanaan wukuf di Arafah dan Hari Raya Kurban, karena pelaksanaan haji tahun kesepuluh Hijriah yang dilaksanakan Nabi Muhammad benar-benar terbebas dari perbuatan syirik. 

Sumber: NU Online, sekitar delapan puluh satu hari sepulang melaksanakan ibadah haji, Baginda Rasul berpulang ke hadirat Allah, tepatnya pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun kesebelas Hijriah. 

BACA JUGA:Lakukan Hal Ini Bila Tidak Bisa Pergi Haji, Quraish Shihab: Mudah-Mudahan Segera di Panggil ke Mekkah

Dalam surat al-Baqarah ayat 281: 

Artinya: “Dan takutlah pada hari (ketika) kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian setiap orang diberi balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang telah dilakukannya, dan mereka tidak dizalimi (dirugikan).” 

Sejarah pensyariatan haji sesungguhnya adalah sejarah perjuangan Nabi Muhammad dan tahap-tahap bagaimana syariat Islam disempurnakan. Wallahu a`lam bi al-sawab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: